Konsep Diri Remaja dan Peranan Konseling

  • October 1, 2017
  • Abstract Views: 295
  • Downloads: 0
  • Page: 40-47
Corresponding Author

Abstract

Konsep diri adalah pandangan atau pemahaman seseorang tentang dirinya sendiri, baik tentang kemampuan atau prestasi fisik. Pada zaman sekarang banyak remaja yang belum memahami konsep diri. Pada kenyataannya konsep diri sangat dibutuhkan dalam kegiatan sehari-hari para remaja. Untuk mengembangkan konsep diri tersebut, tentunya banyak pihak yang berperan penting dan salah satunya adalah guru BK. Guru BK dapat membantu remaja dalam mengembangkan konsep diri yang dimiliki remaja. Remaja yang memiliki konsep diri rendah perlu mendapat perhatian khusus dan pelayanan dari guru BK dengan cara mengembangkan konsep diri ke arah yang lebih positif agar dapat berprestasi di sekolah, tidak hanya di bidang akademik tetapi juga di bidang keterampilan.

Full Text:

References

Agustiani, H. 2006. Psikologi Perkembangan Pendekatan Ekologi Kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja. Abstrak.

Ahmad, Riska. 2013. Dasar- dasar Bimbingan dan Konseling. Padang: UNP PRESS.

Ahmadi, Abu. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta.

Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Aisyah, S., & Ag, S. 2015. Perkembangan Peserta Didik dan Bimbingan Belajar. Deepublish.

Amin, Samsul Munir. 2010. Bimbingan dan Konseling Islam. Jakarta: Amzah.

Ardi, Z., Ibrahim, Y., & Said, A. 2012. Capaian Tugas Perkembangan Sosial Siswa dengan Kelompok Teman Sebaya dan Implikasinya terhadap Program Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Konselor, 1(2).

Ardi, Z., & Sisin, M. (2018). The Contribution of Assertive Technique Behavioral Counseling to Minimize the Juvenile Delinquency Behavior. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 6(2), 67-77.

Ardi, Z., & Sukmawati, I. (2017). Social Media and the Quality of Subjective Well-Being; Counseling Perspective in Digital Era. Open Science Framework. October, 15.

Arsyad, A. 2011. Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Baldwin, dkk. 2008. Edible Coating and Film to Improve Food Quallity Second Edition. London: CRC Press.

Desmita. 2011. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Rosda Karya.

Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Elida. 2006. Psikologi Perkembangan Remaja. Padang: Angkasa Raya.

Fernanda, M. M., & Sano, A. 2012. Hubungan antara Kemampuan Berinteraksi Sosial dengan Hasil Belajar. Konselor, 1(2).

Gunarsa, S. D. 2008. Psikologi perkembangan anak dan remaja. BPK Gunung Mulia.

Hardy, M & Heyes, S. 1988. Pengantar Psikologi. Terjemahan oleh Soenardji. Semarang: Erlangga.

Hurlock, E. B. 1980. Psikologi Perkembangan. Terjemahan oleh Istiwidayanti & Soedjarwo. Jakarta: Erlangga.

Ifdil, I. (2010). Pendidikan Karakter dalam Bimbingan dan Konseling. Pedagogi: Jurnal Ilmu Pendidikan, 10(2), 55-61.

Jackson, Sandy & Bosma, E. 1990. Coping and Self- Concept In Adolescence. Berlin: Verlag Berlin Heiddeberg. Dari http://libgen.org/scimag/index.php?s=Adolescentself-concept (diakses 1 Mei 2018)

Jahja, Yudrik. 2012. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana

Lis, dkk. 2012. “Kematangan Emosi, Konsep Diri, dan Kenakalan Remaja”. Jurnal Persona, Vol. 1 No.1. dari http://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/persona/article/viewFile/9/25 (diakses 1 Mei 2018)

Mudjiran, dkk. 2007. Perkembangan Peserta Didik. Padang: UNP Press.

Mu’tadin, Z. 2002. Mengenal kecerdasan emosional remaja. Tersedia: Http://www. E-Psikologi. com.(18 Oktober 2008).

Nur, I. F., & Ekasari, A. 2008. Hubungan Antara Konsep Diri dengan Kecerdasan Emosional pada Remaja. SOUL, 1(2), 15–31.

Papalia, D. E, dkk. 2008. Human Development. Terjemahan oleh A. K. Anwar. Jakarta: Kencana.

Pardede, Y. O. K. 2008. “Konsep Diri Anak Jalanan Usia Remaja”. Jurnal Psikologi, Vol:1 No. dari http://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/download/292/235 (diakses 1 Mei 2018)

Prayitno., & Amti, E. 2009. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Puspasari, A. (2007). Mengukur Konsep Diri Anak. Elex Media Komputindo.

Reski, N., Taufik, T., & Ifdil, I. (2017). Konsep diri dan kedisiplinan belajar siswa. Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia, 3(2), 85-91.

Rossel, dkk. 2008. “Living With Genetic Risk: Effect on Adolescent Self Concept”. American Journal of Medical Genetics Part C, DOI 10.1002. dari http://libgen.org/scimag/index.php?s=Adolescent%20self-concept (diakses 1 Mei 2018)

Rumini, S ., & Sundari, S . 2004. Perkembangan anak dan remaja. Jakarta: Rineka Cipta.

Sandra, R., & Ifdil, I. (2015). Konsep Stres Kerja Guru Bimbingan dan Konseling. Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia, 1(1), 80-85.

Santrock, J. W. 2006. Adolescence. Terjemahan oleh Shinto dan Sherly. Jakarta: Erlangga.

Sarwono, Sarlito. W. 2007. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.

Satori, D., Kartadinata, S., Makmun, A. S., & LN, S. Y. 2006. Profesi keguruan.

Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah. Bandung: Pustaka Setia

Sujiono, Y. N., Zainal, O. R., Rosmala, R., & Tampiomas, E. L. (2014). Metode pengembangan kognitif.

Thanoesya, R., Syahniar, S., & Ifdil, I. (2016). Konsep Diri dan Optimisme Mahasiswa dalam Proses Penulisan Skripsi. JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia), 2(2), 58-61.

Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis integrasi). Jakarta: Rajawali Pers.

Travesr, Robert. M. W. 1988. Essentials of Learning: The new cognitive learning for student of educatoin. New York: Macmillan Publishing CO., Inc.

Ridhonanto, A. (2010). Meraih Sukses Dengan Kecerdasa Emosional. Elex Media Komputindo.

Wahyu, S., Taufik, T., & Ilyas, A. (2012). Konsep Diri Dan Masalah Yang Dialami Orang Terinfeksi Hiv/Aids. Konselor, 1(2).

Wijaya, T. (2008). Hubungan Adversity Intelligence Dengan Intensi Berwirausaha (Studi Empiris Pada Siswa Smkn 7 Yogyakarta). Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 9(2), Pp-117.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.