Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komunikasi pimpinan dalam meningkatkan motivasi dan performa guru di Pondok Pesantren Prof. Dr. Hamka Maninjau, serta mengidentifikasi dampak hambatan komunikasi terhadap motivasi kerja. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik purposive sampling, yang mencakup pimpinan pondok pesantren, guru senior, serta guru junior, guna memperoleh perspektif yang beragam dan representatif. Objek penelitian meliputi gaya komunikasi pimpinan, bentuk apresiasi yang diberikan, serta kendala komunikasi yang dihadapi dalam lingkungan kerja. Analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi pimpinan yang efektif mencakup aspek komunikasi pemahaman, perubahan sikap, hubungan sosial dan tindakan. Hambatan utama adalah kurangnya intensitas komunikais langsung dengan pimpinan,  minimnya keterlibatan guru dalam pengambilan keputusan, penugasan diluar bidang kemampuan guru serta reward yang tidak sesuai ekspektasi guru. Analisis menunjukkan bahwa komunikasi yang baik dapat meningkatkan motivasi guru, sementara komunikasi yang kurang efektif justru menurunkan semangat kerja. Oleh karena itu, peningkatan keterampilan komunikasi pimpinan menjadi faktor penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan harmonis.