Fenomena LGBTQ dalam perspektif konseling dan psikoterapi: realitas dan tantangan konselor

Zadrian Ardi (1), Frischa Meivilona Yendi (2), Rahmi Dwi Febriani (3),
(1) Universitas Negeri Padang  Indonesia
(2) Universitas Negeri Padang  Indonesia
(3) Universitas Negeri Padang  Indonesia

Corresponding Author
Copyright (c) 2018 Zadrian Ardi, Frischa Meivilona Yendi, Rahmi Dwi Febriani

DOI : https://doi.org/10.29210/120182260

Full Text:    Language : 

Abstract


Kondisi penyimpangan orientasi seksual merupakan kondisi individu yang tidak muncul dalam unifaktor, dengan kata lain kondisi tersebut berkembang akibat dari berbagai faktor dalam rentang kehidupan individu. Kondisi penyimpangan orientasi seksual yang saat ini populer dengan LGBTQ (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender dan Queer) merupakan fenomena yang selalu muncul dalam setiap komunitas masyarakat yang dalam beberapa tahun ini hak dan kekebasannya tengah lantang disuarakan oleh beberapa negara maju. Hal ini tentu saja menimbulkan permasalahan dan polemik dalam dimensi kehidupan, tak terkecuali dalam kehidupan klien. Konselor sebagai pekerja sosial yang dapat bersentuhan langsung dengan kondisi ini merupakan pihak yang hendaknya memiliki langkah konkrit dalam penanganannya, baik langkah preventif maupun langkah kuratif melalui pelayanan konseling dan psikoterapi. Sudut pandang konseling dan psikoterapi dalam penanganan permasalahan ini merupakan salah satu titik kunci yang dapat dijadikan pendekatan awal. Selain itu, langkah konkrit dalam pelayanan konseling diharapkan mampu menjadi jalan keluar bagi klien untuk berkehidupan yang membahagiakan, mandiri dan memiliki pengendalian diri.


Keywords


orientasi seksual, LGBTQ, konseling, psikoterapi

References


Afifah, N. (2015). PERAN PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENGATASI PERILAKU LESBIAN TENAGA KERJA WANITA DI HONGKONG (2007-2009). Jom FISIP, 1(1), 1–11. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Allan, B. A., Tebbe, E. A., Duffy, R. D., & Autin, K. L. (2015). Living a Calling, Life Satisfaction, and Workplace Climate among a Lesbian, Gay, and Bisexual Population. Career Development Quarterly, 63(4), 306–319. https://doi.org/10.1002/cdq.12030

Ardi, Z. (2012). Konseling Online: Sebuah Pendekatan Teknologi dalam Pelayanan Konseling. Seminar International Konseling MALINDO 2, 235–240.

Ardi, Z., Putra, M. R. M., & Ifdil, I. (2017). Ethics And Legal Issues In Online Counseling Services: Counseling Principles Analysis. Jurnal Psikologi Pendidikan Dan Konseling: Jurnal Kajian Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan Konseling, 15–22.

Ardi, Z., & Sukmawati, I. (2017). Social Media and the Quality of Subjective Well-Being; Counseling Perspective in Digital Era. Open Science Framework. October, 15. Retrieved from http://repository.unp.ac.id/11256/1/ZADRIAN ARDI-INDAH SUKMAWATI.pdf

Ardi, Z., Viola, K., & Sukmawati, I. (2018). An Analysis of Internet Abuses Impact on Children’s Moral Development. JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia), 4(1), 44–50.

Ardi, Z., & Yendi, F. M. (2017). Students Attitude Towards LGBTQ; the Future Counselor Challenges. Jurnal Konseling Dan Pendidikan, 5(2), 74–79. Retrieved from http://jurnal.konselingindonesia.com/index.php/jkp/article/viewFile/181/161

Arsita, D. (2014). POTRET KEHIDUPAN LESBIAN KOTA PEKANBARU. Jom FISIP, 1(2), 1–15. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Azmi, K. R. (2015). ENAM KONTINUM DALAM KONSELING TRANSGENDER SEBAGAI ALTERNATIF SOLUSI UNTUK KONSELI LGBT. Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling, 1, 50–57.

BBC News. (2015). Legalisasi Pernikahan Sejenis di AS Kuatkan Gerakan di Indonesia. Retrieved from www.bbc.com/150629_trensosisal_lgbt.html

Boellstorff, T. (2004). Gay Language and Indonesia: Registering Belonging. Journal of Linguistic Anthropology, 14(2), 248–268. https://doi.org/10.1525/jlin.2004.14.2.248

Dank, M., Lachman, P., Zweig, J. M., & Yahner, J. (2014). Dating Violence Experiences of Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender Youth. Journal of Youth and Adolescence, 43(5), 846–857. https://doi.org/10.1007/s10964-013-9975-8

Davido, R. (2012). Mengenal Anak Melalui Gambar. Jakarta: Salemba Humanika.

Fifi, E. K. (2015). PERILAKU LESBIAN DALAM MEMPERTAHANKAN PASANGAN DI TEMPAT KOST DI KELURAHAN PULAI ANAK AIR BUKITTINGGI. Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat, 1(10070226). https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Gattis, M. N., Woodford, M. R., & Han, Y. (2014). Discrimination and Depressive Symptoms Among Sexual Minority Youth: Is Gay-Affirming Religious Affiliation a Protective Factor? Archives of Sexual Behavior, 43(8), 1589–1599. https://doi.org/10.1007/s10508-014-0342-y

Juditha, C. (2014). Realitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) dalam majalah. Jurnal Komunikasi Universitas Tarumanagara, 4(3), 22–30.

Kahija, Y. La. (2007). Hipnoterapi: Prinsip-prinsip Dasar Praktik Psikoterapi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kementerian Pendidikan Nasional. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, XXXIII § (2003). https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2

Mariani, O. (2013). Hubungan antara Dukungan Sosial dan Komitmen Beragama dengan Internalized Homophobia pada Lesbian. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 2(2), 1–10.

Marjohan. (2012). Biografi Keilmuan Prayitno dalam Ranah Konseling dan Pendidikan. Padang: UNP Press.

Pontororing, M. (2012). KAUM LESBIAN DI KOTA MANADO. FISIP UNSRAT.

Rhomadona, S. W. (2012). PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU KESEHATAN WANITA LESBIAN DI KOTA BANDUNG. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan William Booth Surabaya.

Richardson, H. B., Armstrong, J. L., Hines, D. A., & Palm Reed, K. M. (2015). Sexual Violence and Help-Seeking Among LGBQ and Heterosexual College Students. Partner Abuse, 6(1), 29–46. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1891/1946-6560.6.1.29

Rubin, J. A. (2010). Introduction to Art Therapy. New York: Routledge.

S.L., R., K., F., A., L., Ridner, S. L., Frost, K., & LaJoie, A. S. (2006). Health information and risk behaviors among lesbian, gay, and bisexual college students. Journal of the American Academy of Nurse Practitioners, 18(8), 374–378. https://doi.org/10.1111/j.1745-7599.2006.00142.x

Saputra, M. N. (2015). FENOMENA KOMUNIKASI MAHASISWI LESBIAN LABEL BUTCH DI KOTA PEKANBARU. JOM FISIP, 1(1), 1–11. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Siregar, C. (2013). BISEXUAL PROFILE IN PEKANBARU CITY. Jom FISIP, 53(9), 1689–1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Sumadi, N., & Wahyu, S. (2013). Pengalaman Traumatik dan Komunikasi Keluarga Efektif dalam Pembentukan Pribadi Penyimpangan Seksual Lesbian. Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak.

Vitasandy, T. D. (2010). Konsep diri pria biseksual. Jurnal Psikologi, 3(100), 188–194.

World Health Organizaton. (2001). The World Mental Health Report: New Understanding, New Hope. Geneva: World Health Organization.

Worthen, M. G. F. (2012). Understanding College Student Attitudes toward LGBT Individuals. Sociological Focus, 45(4), 285–305. https://doi.org/10.1080/00380237.2012.712857

Yuwono, W. (2013). Relationships Development Dalam Konteks Persahabatan Yang Dibangun Antara Perempuan Lesbian Dengan Perempuan Heteroseksual. JURNAL E-KOMUNIKASI, I(3).


Article Metrics

 Abstract Views : 7882 times
 PDF Downloaded : 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.