Pengembangan model buku saku penataan budaya sekolah berbasis profil pelajar pancasila
-
Published: August 7, 2025
-
Page: 387-395
Abstract
Bullying, physical violence, unfriendliness, and a lack of empathy or sympathy have contributed to a moral crisis in this country, especially among children in school environments. The Pancasila Student Profile is the abilities, character, and competencies that Indonesian students must possess in the 21st century to strengthen their character with six elements that must be applied in daily life. The purpose of this article is to produce a book on school culture development based on the Pancasila Student Profile. Based on the author's background and objectives, the research method used in this study is the ADDIE development model, which consists of five phases: analysis, design, development, implementation, and evaluation. The research tools used include media, language, and expert student assessment sheets. The results of the pocket book development research on media experts obtained a percentage of 83% with a category of sufficiently valid. Language experts obtained a percentage of 82.69%, which was deemed sufficiently valid. The results of the small-group trial obtained a percentage of 76%, while the results of the large-group trial obtained a percentage of 92% with a category of highly valid and applicable to 10th-grade students at Muhammadiyah 10 High School in Surabaya.Keywords
- Pocket Book
- School Culture Arrangement
- Pancasila Student Profile
References
- Ahmad Taufik. 2019. Analisis Karakteristik Peserta Didik. https://media.neliti.com/media/publications/294823-analisis-karakteristik-peserta-didik08bec5c4.pdf Detik.sumut. (2022, 22 November). Melihat Lebih Dekat Lokasi Pelajar Tendang-Pukul Nenek di Tapsel. Diakses pada 28 Desember 2023 pukul 09.55 WIB. https://www.detik.com/sumut/hukum-dankriminal/d6416795/melihat-lebih-dekatlokasi pelajar-tendang-pukul-nenek-di-tapsel
- Fauziah dkk. (2024) dalam studi Transformasi Pendidikan Karakter: Pengaruh Kurikulum Merdeka menjelaskan bagaimana kurikulum Merdeka memfasilitasi pemahaman karakter melalui pendidikan berbasis proyek, wawasan lokal nasional, dan refleksi moral siswa
- Kaimuddin. 2014. Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Kurikulum 2013. Makasar: Jurnal Dinamika Ilmu. Vol 1. 14. No 1 :1-52.
- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak & Kemendikbud, 2019: 5.785 kasus anak melakukan tindak pidana, dan 60 % pelajar SMP/SMA pernah terlibat perkelahian repository.badankebijakan.kemkes.go.id+2cemerlangmedia.com+2pusdikrapublishing.com+2jurnalpuslitjakdikb d.kemdikbud.go.id
- Kompas.com. (2022, 16 Agustus). Kemendikbud Ristek: 142.000 Sekolah Terapkan Kurikulum Merdeka secara Mandiri. Diakses pada 10 November 2023 pukul 10.14 WIB.https://nasional.kompas.com/read/2022/08/16/17014851/kemendikbud-ristek142000sekolah-terapkan kurikulum-merdeka-secara-mandiri
- Kompas.com. (2022, 21 Agustus). Fakta dan Kronologi Bocah SD di Tasikmalaya Meninggal akibat Depresi Dipaksa Setubuhi Kucing. Diakses pada 28 Desember 2023 pukul 10.00 WIB. https://www.kompas.com/tren/read/2022/07/21/191500965/fakta-dan-kronologi bocah-sdditasikmalaya meninggal-akibat-depresi?page=all
- KPAI. (2016). Rincian Data Kasus Berdasarkan Klaster Perlindungan Anak.https://bankdata.kpai.go.id/tabulasidata/data-kasus-per-tahun/rinciandata-kasusberdasarkanklaster perlindungananak-2011-2016 diakses 05 Juli 2023
- Lickona, Thomas, 2015 Educating for Character: How Our School Can Teach Respect an Responsibility, Bumi. Jakarta: Bumi Aksara.
- Marzuki, Murdiono M., Samsuri, Jurnal Kependidikan, Volume 41, Nomor 1, Mei 2011, diakses dari http://litbangkemdiknas.net/content/Abstrak-Januari.pdf, tanggal 20 februari 2023
- Nurlaili, S., & Nugroho, R. (2023). Pengembangan Media Buku Saku dalam Pembelajaran Berbasis Nilai. JurnalLiterasi dan Media Pembelajaran.
- Rusnaini., Raharjo., A. S. & W. N. (2021). Intensifikasi Profil Pelajar Pancasila dan Implikasinya Terhada Ketahanan Pribadi Siswa. Jurnal Ketahanan Nasional, 27(02), 230 249.
- Sa’dun Akbar. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Remaja Rosdakarya. Bandung.
- Sugiharto dkk. (2024) menyatakan bahwa Implementasi Kurikulum Merdeka di SD memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan karakter kemandirian, tanggung jawab, dan kolaborasi siswa
- Suharto, A. (2022). Sekolah Ramah Anak dan Tantangan Disiplin Karakter. Jurnal Psikopedagogik Nusantara.
- Taufiq dkk. (2024) dalam Pendidikan Karakter dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan Pendidikan menekankan bahwa pendidikan karakter sudah terintegrasi dalam proses pembelajaran formal, ekstrakurikuler, dan ko kurikuler di sekolah penggerak
- Wahyuni, D. (2022). Strategi Penguatan Karakter melalui Buku Saku di Sekolah Dasar. Jurnal Inovasi Pendidikan Karakter.
- Wongkar & Pangkey (2024) menemukan bahwa Kurikulum Merdeka dirancang secara strategis untuk membentuk karakter berdasarkan profil Pelajar Pancasila—religiusitas, integritas, kemandirian, dan kolaboratif—dengan pendekatan yang berbasis literatur dan kebijakan pendidikan modern
- Yunita, S., Erviana, M., Setianingsih, D., Winahyu, R. P., Suryaningsih, M. D., & Pramono, D. (2021). Implementasi Penggunaan Teknologi oleh Orang Tua sesuai Pendidikan Karakter Moral untuk Anak Usia Dini. Journal of Education and Technology,1(2),104–112.
- Zalukhu (2025) menekankan bahwa Kurikulum Merdeka melalui mata pelajaran Budi Pekerti mampu memperkuat nilai moral siswa di era digital, meski masih terdapat tantangan seperti waktu terbatas dan kolaborasi orang tua guru
- Zein & Siregar (2024): faktor penyebab kenakalan remaja usia 13–15 tahun (ekonomi keluarga, pola asuh, lingkungan sekolah, teman sebaya) pusdikra-publishing.com.