Tradisi turun mandi pada masyarakat suku Gayo di desa Bukit Merdeka Aceh Tenggara
-
Published: January 21, 2024
-
Page: 1-6
Abstract
Suku Gayo yang merupakan salah satu suku di Desa Bukit Merdeka Aceh Tenggara memiliki tradisi yang diperuntukkan untuk bayi yang baru lahir yang disebut dengan tradisi turun mandi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan tradisi turun mandi dalam masyarakat suku Gayo di Desa Bukit Merdeka menjadi faktor utama yang menarik perhatian, dan untuk mengetahui pesan yang ada dalam tradisi turun mandi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, di mana sumber data diperoleh langsung dari lokasi penelitian dibantu dengan data-data literatur yang relevan. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa tradisi turun mandi adalah tradisi yang dilakukan masyarakat Desa bukit merdeka Kecamatan lawe sigala gala kabupaten aceh tenggara tradisi ini salah satu tradisi yang sudah ada sejak zaman nenek moyang dan masyarakat masih mempertahankan tradisi tersebut sampai saat ini. Pesan akidah yang disampaikan pada saat pemberian nama ini bukan hanya sebagai bentuk ritual, melainkan sebagai fondasi penting dalam membentuk keyakinan yang kuat dalam diri bayi. Sejak dini, akidah yang kuat diharapkan mampu membimbing bayi dalam menghadapi kehidupan dan menjalankan ajaran agama dengan penuh keimanan. Dalam konteks ritual turun mandi, pelaksanaan aqiqah juga tunduk pada prinsip-prinsip syariat sesuai dengan aturan agama Islam. Dalam konteks ritual turun mandi, terdapat banyak pesan atau simbol yang mencerminkan nilai-nilai karakter, sifat, dan akhlakul karimah.
References
- Aceh, P. (2013). Sejarah Aceh Tenggara. Retrieved January 17, 2023, from agaramedia.com website: https://acehprov.go.id/berita/kategori/jelajah/sejarah-aceh-tenggara
- Alifuddin, A. U., & Setyawan, B. W. (2021). Pengaruh Budaya Dan Tradisi Jawa Terhadap Kehidupan Sehari-Hari Pada Masyarakat Di Kota Samarinda. Jurnal Adat Dan Budaya Indonesia, 3(1), 67–73. https://doi.org/https://doi.org/10.23887/jabi.v3i2.38310
- Azwar, S. (2016). Metode Pnelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
- Barry, D. Al. (2001). Kamus Sosiologi Antropologi. Surabaya: Indah.
- Evanirosa, E., & Ali, R. (2020). Aktualisasi Nilai Pendidikan Masyarakat Etnik Gayo melalui Budaya Adat Beru Berama Bujang Berine. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(10).
- Fasya. (2018). Egalitarianisme Gayo Sebuah Inisiatif Antropologi Sosial dan Etnografi Politik. Aceh Anthropological Journal, 2(2).
- Fikri, M. (2021). Pendidikan Anak Dalam Masyarakat Gayo: Filosofi, Tradisi Dan Perkembangannya. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.
- Huda, A. (2020). Unsur Aqidah Islam Dalam Adat Turun Mandi Bayi ( Di Desa Muaro Kiawai Kecamatan Gunung Tuleh Kbupaten Pesaman Barat). Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
- Ismawan, N. A., & Ramdiana. (2020). Nilai-Nilai Pendidikan Pada Sebuku Beguru Dalam Konteks. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari Dan Musik, 188.
- Jamhir. (2018). Nilai-Nilai Adat Gayo Bersandarkan Hukum Islam. UIN Ar- Raniry Banda Aceh.
- Januar. (2017). Analisis Nilai-Nilai Tradisi Turun Mandi Dalam Masyarakat Minangkabau Di Kanagarian Selayo Kab. Solok. Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies, 1(2), 187.
- Joni. (2019). Kajian Norma Adat Gayo Dalam Filsafat Manusia. ed. Jamhuri. Banda Aceh: Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh.
- Jumansyah. (2022). Tradisi Jenguk I Pada Suku Alas. Universitas Islam Negeri Ar-Raniy.
- Kasim, F. M., & Nurdin, A. (2015). Sosiologi Konflik Dan Rekonsiliasi (Sosiologi Masyarakat Aceh). Nanggroe Aceh Darussalam: Unimal Press.
- Kurniasari, D. (2022). Ragam Teknik Analisis Data Deskriptif Kualitatif vs Kuantitatif.
- Marhamah, M. (2014). Pola Komunikasi dan Strafikasi dalam Budaya Tutur Masyarakat Gayo. El-Harakah, 16(2).
- Masyitoh, A., & Widyaputi, A. (2022). Etnobotani Pemanfaatan Tumbuhan Pada Ritual Turun Mandi di Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Jurnal Semnas Bio, 81.
- Setyaningrum, P. (2022). Mengenal Suku Gayo, dari Asal Usul Hingga Tradisi. Retrieved January 17, 2024, from kompascom website: https://regional.kompas.com/read/2022/10/23/091100578/mengenal-suku-gayo-dari-asal-usul-hingga-tradisi?page=all&1*pyrpue*_ga8Y
- Satiran. (2023). Tradisi Turun Mandi Prosesi Adat Gayo Pemberian Nama Pada Anak. Retrieved from RRI website: https://www.rri.co.id/takengon/daerah/97932/tradisi-turun-mandi-prosesi-adat-gayo-pemberian-nama-pada-anak
- Schroter, S. (2010). Aceh: History, Politic, and Culture. Singapore: ISEASInstitute of Southeast Asian Studies.
- Sugiyono, D. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: CV. ALFABETA.
- Sugiyono, D. (2021). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
- Sukiman. (2015). Pengaruh Modernisasi Terhadap Tradisi Pendidikan Anak Dalam Masyarakat Suku Gayo. El Harakah, 17(2).
- Sukiman. (2020). Integrasi Teologi dan Budaya Dalam Aktivitas Ekonomi Suku Gayo. Medan: CV. Manhaji.
- Sumarto. (2019). Budaya, Pemahaman dan PenerapannyaAspek Sistem Religi, Bahasa, Pengetahuan, Sosial, Keseninan dan Teknologi. Jurnal Literasiologi, 144.
- Yuhana. (2016). Tradisi Bulan Ramadhan dan Kearifan Budaya Komunitas Jawa di Desa Tanah Datar Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu. Jom FISIP, 3(1), 1–15.
- Zahra, S., & Khairuddin, A. (2023). Pesan-Pesan Dakwah Pada Ritual Turun Mandi Masyarakat Suku Gayo Di Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh. Maddah : Jurnal Komunikasi Dan Konseling Islam, 5(1), 14–23.
- Zulfa, N., & Siregar, Y. D. (2023). The Architectural Style of Masjid Agung At-Taqwa, Kutacane, Southeast Aceh (2016-2023). Yupa: Historical Studies Journal, 7(2), 182–193.