Abstract
Penilaian kemampuan mahasiswa kedokteran melalui progress test merupakan komponen penting dalam evaluasi pembelajaran berbasis Problem-Based Learning (PBL), namun pelaksanaan progress test secara konvensional memerlukan sumber daya dan upaya besar untuk menyediakan umpan balik indivual secara komprehensif. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas Learning Management Systems (LMS) V-Class sebagai media penyelenggaraan dan analisis progress test dalam konteks assessment for learning pada mahasiswa kedokteran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain kuasi eksperimental. Partisipan penelitian ini sejumlah 139 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gunadarma Angkatan 2018-2021 yang telah mengikuti pembelajaran minimal dua semester pertama. Instrumen penelitian berupa soal progress test berbasis blueprint kurikulum yang diinput ke dalam LMS. Data hasil progress test diambil dari V-Class, kemudian dilanjutkan analisis butir menggunakan Microsoft Excel, serta evaluasi capaian belajar mahasiswa berdasarkan sistem menggunakan Uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan analisis Uji Wilcoxon. Hasil menunjukkan bahwa LMS mampu menyajikan total skor dan ketepatan jawaban per soal per mahasiswa, namun belum menyediakan analisis mendalam per blok pembelajaran. Rata-rata capaian tertinggi ditemukan pada topik komunikasi (66,67-100%) dan anatomi-patologi (49,24%-61,54%). Terdapat perbedaan rerata signifikan antar angkatan pada sejumlah topik (p<0,05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa LMS memiliki potensi sebagai media assessment for learning, namun perlu pengembangan fitur analisis individual dan umpan balik berbasis topik. Temuan berdasar hasil penelitian ini berkontribusi pada pengembangan sistem evaluasi pembelajaran kedokteran berbasis teknologi dan mendukung efektivitas assessment for learning jangka panjang