Konsep hybrid education dalam pembelajaran olahraga: model kolaborasi online-offline untuk transfer keterampilan praktis

Abstract

Disrupsi digital dalam pendidikan, khususnya pembelajaran olahraga, semakin terakselerasi oleh pandemi COVID-19. Peralihan paksa ke pembelajaran jarak jauh mengungkap keterbatasan pendekatan online murni dalam mengajarkan keterampilan psikomotorik yang memerlukan umpan balik dan koreksi fisik langsung. Di sisi lain, pembelajaran tatap muka tradisional juga memiliki kelemahan dalam fleksibilitas dan personalisasi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan merumuskan sebuah model konseptual pendidikan hibrid yang sinergis untuk pendidikan jasmani. Melalui studi literatur konseptual dengan menganalisis temuan dari bidang blended learning, pedagogi olahraga, dan psikologi motorik, diusulkan sebuah model hibrid siklus tiga fase terintegrasi. Model ini terdiri dari: (1) Fase Online (sebelum praktik) untuk persiapan kognitif, (2) Fase Offline (saat praktik) untuk akuisisi keterampilan dan koreksi langsung, dan (3) Fase Online (setelah praktik) untuk refleksi dan penguatan melalui analisis video. Diskusi menjelaskan bagaimana model ini didukung oleh Teori Schema Schmidt, di mana setiap fase secara strategis membangun dan memperkuat recall schema dan recognition schema guna mendukung transfer keterampilan yang optimal. Kesimpulannya, model konseptual ini menawarkan kerangka kerja sistematis untuk menciptakan pengalaman belajar olahraga yang holistik. Dengan memadukan keunggulan lingkungan online dan offline secara sinergis, model ini berpotensi meningkatkan penguasaan keterampilan praktis secara signifikan. Penelitian mendatang perlu menguji model ini secara empiris serta mengeksplorasi integrasi teknologi imersif dan kecerdasan buatan untuk personalisasi umpan balik.