Abstract


Penelitian ini berfokus pada masalah broken homeyang sering kali memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan psikologis dan sosial siswa. Masalah broken homedapat menyebabkan berbagai masalah emosional dan perilaku, seperti gangguan kecemasan, depresi, dan penurunan prestasi akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku terkait masalah broken homeyang dialami oleh siswa Madrasah Aliyah Negeri di Kota Solok. Fokus penelitian mencakup gambaran awal masalah broken homeyang dialami siswa, penyebab broken home, dan pelaksanaan bantuan layanan konseling untuk siswa yang menghadapi masalah tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, menggunakan responden dan informan sebagai sumber data utama. Teknik pengumpulan data meliputi observasi dan wawancara, kemudian data dianalisis dengan metode analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, subjek kasus (RK) mengalami masalah broken homekarena ayahnya meninggalkan dirinya dan ibunya demi wanita lain. Hal ini menyebabkan ibunya mengalami gangguan mental yang berdampak pada kondisi ekonomi mereka. RK tinggal dengan bibinya, saudara perempuan ibunya, dan hidup dari bantuan tersebut. RK merasa impian-impian yang dimilikinya tidak mungkin tercapai karena kondisi ekonomi dan keadaan ibunya. Penanganan masalah broken home pada subjek kasus (RK) dilakukan melalui layanan konseling individu yang bertujuan untuk menyusun, membimbing, mengelola, dan mengarahkan perilaku subjek ke arah yang lebih positif, sehingga klien dapat kembali menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih efektif dan menghindari gangguan yang menghambat aktivitasnya.