Urgensi kecerdasan emosional dalam meningkatkan prestasi belajar remaja
-
Published: June 3, 2024
-
Page: 20-23
Abstract
Prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berpikir, Prestasi belajar tidak lepas dari proses pembelajaran, pembelajaran adalah suatu proses yang kompleks karena remaja diharapkan tidak sekedar mendengar informasi, tetapi melibatkan diri secara penuh dalam berbagai kegiatan pembelajaran untuk menghasilkan pengalaman dan menyerap ilmu pengetahuan. Prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor ekternal. kecerdasan emosional merupakan faktor internal dan dukungan sosial orangtua adalah bagian dari faktor ekternal Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) Prestasi belajar, kecerdasan emosional, (2) kontribusi kecerdasan emosional secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama terhadap prestasi belajar Remaja. Penelitian menggunakan metode kuantitatif jenis deskriptif korelasional. Populasi penelitian adalah Remaja kelas XI yang terdaftar pada semester ganjil tahun ajaran sebanyak 436 remaja. Sampel penelitian sebanyak 209 Remaja, yang dipilih dengan teknik proportional stratified random sampling.. Instrumen menggunakan skala dukungan sosial orangtua, skala kecerdasan emosional dan hasil legger nilai Remaja. Data penelitian dianalisis menggunakan statistik deskriptif, regresi sederhana, regresi ganda. Temuan penelitian menunjukkan bahwa: (1) kecerdasan emosional berada pada kategori sedang, (2) kecerdasan emosional berkontribusi terhadap prestasi belajar Remaja sebesar 31,5%, Implikasi hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk membuat program layanan konseling dalam meningkatkan pretsasi belajar remaja.
References
- Astriani, N. (2019). Pengaruh ibu bekerja dan peran ayah terhadap prestasi belajar anak. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 13(1), 44–51. https://doi.org/10.32832/jpls.v13i1.2778
- Asri, K. P., & Nurmina. (2019). Kontribusi pola asuh terhadap perilaku membolos Remaja sma pgri di kota padang. Jurnal Riset Psikologi, 1.
- Astari, L., & Widagda K., I. (2014). Pengaruh perbedaan jenis kelamin dan kontrol diri terhadap keputusan pembelian impulsif produk parfum. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 3(3), 40-48.
- Astarini, D., Nirwana, H., & Ahmad, R. (2016). Hubungan antara konsep diri sosial, persepsi Remaja tentang dukungan sosial orangtua, dan teman sebaya dengan komunikasi interpersonal Remaja dan implikasinya terhadap pelayanan bimbingan dan konseling. Konselor, 5(4), 247. https://doi.org/10.24036/02016546558-0-00
- Attwood, G., & Croll, P. (2015). Truancy and well-being among secondary school pupils in England. Educational Studies, 41(1–2), 14–28. https://doi.org/10.1080/03055698.2014.955725
- Auliya, M., & Nurwidawati, D. (2014). Hubungan kontrol diri dengan perilaku agresi pada Remaja SMA Negeri 1 Padangan Bojonegoro. Character, 2(3), 1–6.
- Cook, L. D., & Ezenne, A. (2010). Factors influencing students’ absenteeism in primary schools in jamaica perspectives of community members. Caribbean Curriculum, 17, 33–57.
- Damayanti. (2013). Studi tentang perilaku membolos pada Remaja SMA swasta di Surabaya. Jurnal BK UNESA, 03, 454–461.
- Damayanti, N., & Ilyas, A. (2019). Self-control profile of students in implementing discipline in school. JPGI (Jurnal Penelitian Guru Indonesia), 3(2), 103–109. https://doi.org/10.29210/02276jpgi0005
- Devianasari, Suarni, W., & Aspin. (2018). Pengaruh layanan bimbingan kelompok dalam mengembangkan kontrol diri Remaja SMP Negeri 36 Konawe Selatan. Jurnal Bening, 2(2), 67–78.
- Easton, L. B. (2015). Professional development discussion guide. Phi Delta Kappan, 96(6), 1–14. Retrieved from http://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&db=afh&AN=71695053&site=ehost-live
- Erlina, N., & Fitri, L. A. (2016). Pendekatan behavioral untuk mengurangi perilaku membolos remaja kelas VIII MTs Miftahul Ulum Merabung III Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus. KONSELI: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 3(1), 19–28.
- Fallis, R. K., & Opotow, S. (2003). Are students failing school or are schools failing students? Class cutting in high school. Journal of Social Issues, 59(1), 103–119. https://doi.org/10.1111/1540-4560.00007
- Farid, M., & Aviyah, E. (2014). Religiusitas, kontrol diri dan kenakalan remaja. Jurnal Psikologi Indonesia, 3(2), 126–129.
- Fauzana, A., & Firman. (2019). The relationship of self determination with student learning outcomes of skipping at SMAN 5 Pariaman. Jurnal Neo Konseling, 1(2). https://doi.org/10.24036/00121kons2019
- Gailliot, M. T., Gitter, S. A., Baker, M. D., & Baumeister, R. F. (2012). Breaking the Rules: low trait or state self-control increases social norm violations. Psychology, 3(12), 1074–1083. https://doi.org/10.4236/psych.2012.312159