Abstract
Pendidikan tidak hanya berupa transfer of knowledge atau berisi pengembangan ilmu dan teknologi yang nantinya membawa konsekuensi berupa perubahan kebutuhan masyarakat, tetapi juga menjadi wadah untuk internalisasi karakter yang bersumber dari nilai-nilai budaya masyarakat. Konsep ini melahirkan konsekuensi logis yakni setiap proses pembelajaran, apa pun mata pelajaran mesti mengintegrasikan nilai-nilai budaya sebagai isi dari pendidikan karakter tesebut, tidak terkecuali pembelajaran sains. Salah satu unsur budaya yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran IPA adalah etnosains (sains asli masyarakat). Etnosains merupakan sains asli (sistem pengetahuan masyarakat) yang dapat terwujud dalam tiga bentuk yakni system budaya, aktivitas dan artefak. Etnosains dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran IPA meskipun antara Sains asli dan sains ilmiah (IPA) memiliki perbedaan. Integrasi etnosains ke dalam pembelajaran dapat dilakukan baik dalam perangkat pembelajaran, bahan ajar, pendekatan, metode, model dan media pembelajaran. Pengintegrasian etnosains dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan pemahaman konsep, keterampilan proses, karakter, minat dan prestasi belajar serta kemampuan berpikir kritis peserta didik.