Kesehatan Mental Warga Binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak

Abstract

Penelitian ini dilakukan atas dasar ditemukannya fenomena yang ada di Lembaga Pembinaan Khusus Anak yang menunjukkan bahwasanya beberapa warga binaan memiliki perasaan tidak aman dan tidak nyaman berada di dalam LPKA tersebut, mereka juga sering mengalami kegelisahan serta perasaan stres. Beberapa warga binaan juga mengalami emosi yang tidak stabil, serta memiliki pola hubungan sosial yang tidak baik dengan warga binaan lainnya. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan mental warga binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah warga binaan yang ada di Lembaga Pembinaan Khusus Anak. Teknik yang dipakai dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah angket yang dibagikan kepada warga binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Tanjung Pati, kemudian data dianalisis menggunakan uji Statistik dengan bantuan SPSS 16.0. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini dengan melakukan Uji Validitas, Uji Reabilitas, dan Uji Statistik. Hasil uji statistik yang telah dilakukan melalui aplikasi SPSS yaitu dapat disimpulkan bahwa gambaran kesehatan mental warga binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas II B Tanjung Pati berada pada kategori tinggi.
References
  1. Alfi, R. Urgensi Konseling Karir Dalam Menyikapi Problematika Kesehatan Mental Pada Wanita Karir , jurnal of gender studies, Vol. 1, No. 2
  2. Amin, S. M. (2010). Bimbingan dan Konseling Islam.Jakarta: Sinar Grafika Offset
  3. Andari, J, & Kartini K. (1989). Hygine Mental dan Kesehatan Mental dalam Islam. Bandung: CV.Mandar Maju
  4. Arikunto, S. (1998). Manajemen Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
  5. Arikunto, S. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta
  6. Arikunto,S. (1989). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bina Aksara
  7. Aziz, A. (2006). Kesehatan Jiwa.Jakarta: Pustaka Azzam
  8. Baidi, B. Hubungan Kebermaknaan Hidup Dan Dukungan Sosial Keluarga Dengan Kesehatan Mental Narapidana, jurnal Ad-Din, Vol. 4, No. 1, Januari-Juni 2012
  9. Bambang, P & Lina, M. J. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada
  10. Burhanuddin, Y. (1999). Kesehatan Mental. Bandung: CV Pustaka Setia
  11. Chika, N. P & Sri, S, Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Aspek Biologi, Psikologi, Sosial Dan Spritual Pada Warga Binaan Pemasyarakatan Di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas IIA Bandung, Jurnal Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Volume 3, Nomor 1, Bandung, Januari 2016
  12. Daradjat, Z. (1994). Peranan Agama dalam Kesehatan Mental. Jakarta: CV Haji Mas Agung
  13. Daradjat, Z. (1980). Kesehatan Jiwa Dalam Keluarga,Sekolah dan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta
  14. Daradjat, Z. (1988). Kesehatan Mental.Jakarta: CV Haji Mas Agung
  15. Hadeli. (2001) .Manajemen Pendidikan. Padang : Baitul Hikmah Press
  16. Hawi, A. (2014). Seluk Beluk Ilmu Jiwa Agama.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
  17. Indah, P. Kondisi Mental Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II B PekanBaru, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, 2013
  18. J.P. (2011). Kamus Lengkap Psikologi.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
  19. Jusuf, M & Abdul M. (2002). Nuansa-Nuansa Psikologi Islam.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
  20. KEMENKUMHAM, Lembaga Pembinaan Khusus Anak, Organisasi. Tana Kerja, Nomor.1148.2015
  21. Mardalis. (1982). Metodologi Suatu Pendekatan Proporsional. Surabaya: Usaha Nasional
  22. Mardalis. (2006). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal.Jakarta:Bumi Aksara
  23. Margono. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
  24. Martono, N. (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
  25. Meilanny, B. S. Gangguan Kepribadian Antisosial Pada Narapidana, jurnal social work, Volume 7, Nomor 2
  26. Musnamar, T. (1992). Dasar-Dasar Konseptual Bimbingan dan Konseling Islam. Yogyakarta: UII Press
  27. Nada Safira, Pembinaan Mental Terhadap Narapidana Anak Kasus Pencurian Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Bandar Lampung, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, 2019
  28. Rohmah, N. (2013). Pengantar PsikologiAgama.Yogyakarta:Sukses Offset
  29. Sambas, A. M & Maman, A. (2009). Analisis Korelasi Regresi dan Jalur dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia
  30. Siregar, S. (2011). Statistik Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi Perhitungan Manual dan AplikasiSPSS Versi 17. Jakarta: Rajawali Pers
  31. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
  32. Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
  33. Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
  34. Sundari, S. (2005). Kesehatan Mental dalam Kehidupan.Jakarta: PT. Rineka Cipta
  35. Suryani & Hendryadi. (2015). Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Pada Penelitian BidangManajemen dan Ekonomi Islam. Jakarta: Prenadamedia Group
  36. Walgito, B. (2010). Bimbingan Konseling. Yogyakarta: Andi OFFSET
  37. Yusuf, A. M. (2013). Metode Penelitian Kuantitati, Kualitatif, & Penelitian Gabungan.Padang: KENCANA Prenadamedia Group
  38. Yusuf, A. M. (2014). Metodologi Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan Penelitian Gabungan. Jakarta:Fajar Interpratama Mandiri
  39. Zulkifli, M. Validitas dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian, Jurnal Tabularasa PPS UNIMED Vol 6 No 1 Juni 2009.