Faktor-faktor yang mempengaruhi minat generasi muda terhadap sektor pertanian sebagai lapangan pekerjaan diwilayah pedesaan kabupaten Solok

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana minat generasi muda terhadap sektor pertanian sebagai lapangan pekerjaan dan ingin mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi minat generasi muda di Kabupaten Solok memilih sektor pertanian sebagai  lapangan pekerjaan. Penelitian dilaksanakan dengan metode survey yang analisis secara deskriptif dengan menggunakan konsep Jhon Keller (1987) dengan model ARCS. Hasil penelitian Minat generasi muda untuk memilih sector pertanian sebagai lapangan pekerjaan di Kabupaten Solok berada dalam kategori sedang. Bila dibedakan atas wilayah berdasarkan komodity dominan, ditemukan minat generasi muda pada wilayah tanaman pangan ternyata lebih tinggi dibandingkan dengan generasi muda yang berada pada wilayah dengan komoditi dominan hortikultura dan ternak. Minat untuk bekerja disektor pertanian dipengaruhi oleh faktor Jenis kelamin, jenis pendidikan, intensitas membantu orang tua, pekerjaan orang tua, kondisi ekonomi keluarga, luas lahan yang diolah keluarga, dan alternatif peluang kerja lainnya.
References
  1. Abu Ahmadi. 2003. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta
  2. A, Muri Yusuf. 2000. Kesiapan Kerja. Surabaya: SIC
  3. Ahmad Susanto, 2013 Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar Jakarta: Kencana.
  4. Antlov, Hans. 1995. Exemplary centre, administrative periphery: Rural leadership and the new order in Java. Britain: Curzon Press.
  5. Arvianti, Eri Yusnita. Asnah dan Anung Prasetyo, 2015. Minat Pemuda Tani Terhadap Transformasi Sektor Pertanian di Kabupaten Ponorogo. PS. Agribisnis. Fak. Pertanian. Universitas Tribhuana Tunggadewi.Buana Sains Vol 15 No 2: 181-188, 2015
  6. Agustar A, dan Erwin. Regenerasi Petani pada Wilayah Sentra Tanaman Pangan Propinsi Sumatera Barat. LaporanPenelitian. Program PascasarjanaUnand. Padang.
  7. Anwar. 2005. Ketimpangan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan, Tinjauan Kritis. Bogor: P4W Press.
  8. Badan Pusat Statistik Provisi Sumatera Barat. 2018. Kabupaten Solok Dalam Angka 2018.
  9. Badan Pusat Statistik KabupatenSolok. 2019. Kabupaten Solok Dalam Angka 2019.
  10. Badan Pusat Statistik KabupatenSolok. 2018. Kabupaten Solok Dalam Angka 2018.
  11. Badan Pusat Statistik Provisi Sumatera Barat. 2014. Sensus Pertanian 2013. Hasil Pencacahan Lengkap Provinsi Sumatera Barat.
  12. Badan Pusat Statistik Provisi Sumatera Barat. 2018. Hasil Survei Pertanian Antar Sensus (SUTAS 2018) Provinsi Sumatera Barat.
  13. Badan Pusat Statistik Provisi Sumatera Barat. 2018. Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia Agustus 2018.
  14. Bardwick, J. 1980. The seasons of a woman's life. In D. G. McGuigan (Ed.), Women's lives: New theory, research and policy. Ann Arbor: The University of Michigan Press.
  15. Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
  16. Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum., 57.
  17. Bratakusumah, Deddy Supriady & Riyadi. 2005. Perencanaan Pembangunan Daerah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
  18. Brown, D & Associates. 2002. Career Choice and Development Fourth Edition. Jossey- Bass. New York
  19. Coil, A. (1999). Kecocokan kerja menghasilkan yang terbaik bagi pegawai. In A. D. Timpe (Ed.), Seri manajemen sumber daya manusia: Produktivitas. Jakarta: Gramedia.
  20. Dalyono. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta
  21. Dimyati Mahmud. 2001. Psikologi Suatu Pengantar. Yogyakarta : BPFE
  22. Dissayanake, D.M.N.S.W. 2013. The Impact Perceived Desirability and Perceived Fesibility among Undergraduated Students in Sri Lanka:An Extended Model. The Kelaniya Journal of Management,2(1),pp.33-57.
  23. Efriyani Djuwita. (2003). Memilih dan Mencari Kerja Sesuai Dengan Bakat dan Kepribadian. Jakarta: Kawan Pustaka.
  24. Esman, Milton J dan Uphoff, Norman T. 1984. Local Organiztions: Intermediares in Rural Development, Ithaca and London .Cornell :University Press.
  25. Gallos, J. V. (1989). Exploring women's development: Implications for career theory, practice and research. In M. B. Arthur, D. T. Hall, & B. S. Lawrence (Eds.), Handbook of career theory (pp. 110-132). Cambridge: Cambridge University Press.
  26. Gilligan, C. (1980). Restoring the missing text of women's development to life cycle theories. In D. McGuigan (Ed.), Women's lives: New theories, research, and policy. Ann Arbor: The University of Michigan Press.
  27. Guinjoan, Eloi (2016). The New Paradigm of rural development.Theoretical consideration and reconceptualization using the rural web.Buletindela Asociacion de Geografos Espanoles Vol 71, No. 71 P 495-500
  28. Gujarati, D. 2009. Basic Econometrics. The McGrow Hill Companies Inc. New York.
  29. Hakim T, 2002. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta : Puspa Swara
  30. Harjosaroso. 1981. Pengantar Konsepsi Dasar Pengembangan Wilayah di Indonesia. Ceramahdi UNS-Surakarta, 5 Nopember 1981
  31. Herlina. 2002. Orientasi nilai kerja pemuda pada keluarga petani perkebunan. [tesis].[internet]. [Dikutip tanggal 4 Oktober 2013]. Tersedia dari: http://repository.ipb.ac.id.
  32. Hikmah. 2015. The Effect of Organizational Communication towards Employees’ Performance of the Badan Pendidikan Dan Pelatihan in Makassar City. Journal of Economics and Behavioral Studies, Vol. 7, No. 3. https://ifrnd.org/journal.
  33. Hurlock, E B.2014. Psikologi Perkembangan.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada
  34. International Labour Organization, 2015, Tren Tenaga Kerja dan Sosial di Indonesia 2014 – 2015 ; Memperkuat daya saing dan produktivitas melalui pekerjaan layak, Kantor Perburuhan Internasional – Jakarta: ILO
  35. IqbaldanSudaryanto. 2008.Pembangunan Pertanian Indonesia.http://blogs.unpad.ac.id/abysanilaras/2010/06/13/pentingnya-pembangunan-pertanian-di-indonesia
  36. Jamal, Erizal. 2009. Membangun Momentum Baru Pembangunan Pedesaan di Indonesia. Jurnal Penelitian dan . Vol 28, No 1
  37. Kartasasmita, G.1996. Pembangunan untuk Rakyat: Memadukan Pertumbuhan dan Pemerataan. Jakarta : CIDES
  38. Kartini Kartono. (2002). Psikologi Umum. Jakarta: Kasgoro
  39. Kasijan, Z. 1984. Psikologi Pendidikan. Jilid I. Surabaya : PT Bina Aksara.
  40. Keller, J. M., & Kopp, T. W. (1987). Application of the ARCS model of motivational design. In C. M. Reigeluth (Ed.), Instructional theories in action: Lessons illustrating selected theories and models. Hillsdale, NJ: Lawrence Earlbaum Associates.
  41. Kementerian Pertanian, Analisis dan Proyeksi Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2013-2019, (2013) Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal - Kementerian Pertanian.
  42. Khairani H.Makmun, 2013. Psikolog Belajar. Perpustakaan Nasional RI. Yogyakarta: Aswaja Persindo.
  43. Liu MNS, Madiono E. 2013. Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Hortikultura pada PT.Horti Bima International. [Internet]. http://download.portalgaruda.org/ article.php?article= 194296 & val= 6509&titl e= pengelolaan dan pengembangan usaha hortikultura pada pt. Hortibima International
  44. Luthans, Fred. 2002. Organizational Behavior: 7 th Edition. New York: McGrawHill Inc
  45. Mardikanto, Totok, 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.467 Hal.
  46. Moleong, Lexy J. 2004.Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  47. Meilina, Yoshinta dan Ratri Virianita. 2017.Persepsi Remaja terhadap Pekerjaan di sektor Pertanian Padi Sawah di Cileungsi Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor. Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM], Vol. 1 (3): 339-358. http://ejournal.skpm.ipb.ac.id/index.php/jskpm/article/view/194/68
  48. Miles, Matthew B & Amichel Huberman, 2009 Analisis Data Kualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohadi. Jakarta : Universitas Indonesia Press
  49. Muhamad Surya. (1999). Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
  50. Muhidin, Sambas ali dan Maman Abdurrahman. 2007. Analisis korelasi, Regresi dan Jalur dalam Penelitian. Bandung .: Pustaka Setia
  51. Muksin. 2007. Kompetensi Pemuda Tani yang Perlu Dikembangkan di Jawa Timur Disertasi. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
  52. Moleong, Lexsi J. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung : Remaja Roesda.
  53. Munandir. 1996. Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Depdikbud.
  54. MurphyD. 2012. Young farmer finance.Nuffield Australia Project No.1203, Australia
  55. Muta’ali, Lutfi. 2016 Pengembangan Wilayah Perdesaan (Perspektif Keruangan). Yogyakarta ; Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG) Universitas Gadjah Mada,
  56. Nanang Martono. 2010. MetodePenelitianKuantitatif. Jakarta. RajawaliPers
  57. Ningsih, Fitri. Syofyan Sjaf. 2015. Faktor Faktor yang Menentukan Keterlibatan Pemuda Pedesaan pada Kegiatan Pertanian Berkelanjutan. Jurnal Penyuluhan, Maret 2015 Vol. 11 No. 1
  58. Notohaprawiro T. 2006. Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Dalam Kontek Globalisasi Dan Demokratisasi Ekonomi. Ilmu Tanah dan Lingkungan. 6(2): 137-142.
  59. Osborn and Plastrik, 2003, Managemen Sumberdaya Manusia. Yogyakarta:BPFE
  60. Popkin, S., 1986. Petani Rasional. Jakarta: Yayasan Padamu Negeri.
  61. Ranftl, R. M. (1999). Tujuh Kunci Untuk Produktivitas Tinggi. In A.D. Timpe (Ed.), Seri Manajemen Sumberdaya Manusia: Produktivitas. Jakarta: Gramedia.
  62. Robbin, S. P & Judge, T. A , 2011. Organizational Behavior. Newyork: Pearson, Prentice Hall
  63. Sedarmayanti (2001). Sumberdaya Manusia Dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.
  64. Sinambela, F. C. 1999. Model pengembangan Karier Karyawan Asuransi. In H. K. Lasmono (Ed.), Anima. Surabaya: Universitas Surabaya.
  65. Strauss, George & Leonard Sayles,1990. Manajemen Personalia. Jakarta: Penerbit IPPM dan PT. Pustaka Binaman Pressindo
  66. Sugiyono, 2015. Statistika untuk Penelitian, Alfabeta. Bandung
  67. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung.
  68. Sukmadinata, 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Graha Aksar
  69. Suliyanto. 2014. Statistika non Parametrik. Andi offset. Bandung
  70. Susilowati, Sri Hery,2016, Fenomena Penuaan Petani dan Berkurangnya Tenaga Kerja Muda serta Implikasinya bagi Kebijakan Pembangunan Pertanian , Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.
  71. Tampubolon. (1991). Mengembangkan Kebiasaan Membaca Pada Anak. Bandung: Angkasa
  72. Thamrin, M.Husnidan Abdul, Bashir. 2015. Persepsi Seseorang Dalam Memilih Pekerjaan Sebagai Dosen PTN di Indonesia. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya.Vol 13 No 3.
  73. Todaro, Michael P., 1998, Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga, Edisi Keenam, Jakarta: Erlang
  74. Yuliati, Yayuk dan Mangku Poernomo. 2003. Sosiologi Pedesaan. Jakarta: Lapera
  75. Zuraya, Nidia. (2019). Program Dana Desa Wajib Libatkan Tenaga Kerja Di Pedesaan.https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/17/11/22/oztogk383-program-dana-desa-wajib-libatkan-tenaga-kerja-di-pedesaan.
  76. White, Ben. 2012. Agriculture And The Generation Problem: Rural Youth, Employment And The Future Of Farming. IDS Bulletin 43(6):9–19
  77. White B. 2011. Who will own the countryside? dispossession, rural youth and the future of farming. International Institute of Social Studies. [Internet]. [diunduh dari: http://pustaka.litbang.go.idwww.djpk.kemenkeu.go.id/?ufaq=bagaimana-upah-tenaga-kerja-di-desa-dalam-mengikuti-program-padat-karya-apa-dasar-penetapan
  78. Wiradi G, Tjondronegoro. 2008. Dua Abad Penguasaan Tanah: Pola Penguasaan Tanah Pertanian di Jawa dari Masa ke Masa. Jakarta Yayasan Obor Indonesia.
  79. Witherington. 1985. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Aksara Baru
  80. Winkel, W.S. 1983. PsikologiPengajaran. Jakarta: PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia.
  81. Wiyono, S. 2015. Laporan Kajian Regenerasi Petan. KRKP (Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan). Bogor.
  82. Zagata L. and Sutherland L. (2015). Deconstructing the ‘young farmer problem in Europe’: Towards a research agenda. Journal of Rural Studies.Vol. 38: Hal. 39–51.