Abstract


Malas adalah perilaku yang hampir semua orang miliki. Rasa malas juga sangat banyak ditemui di kalangan para siswa. Sebagai penerus bangsa, para siswa seharusnya lebih giat lagi mencari ilmu, tidak hanya di sekolah, ilmu bisa dicari di mana saja dan kapan saja. Siswa seharusnya mau menghilangkan kebiasaan malasnya. Karena kemalasan dapat menyebabkan kerugian. Misalnya jika seorang siswa malas belajar, maka tidak akan ada ilmu yang dia dapatkan. Sebaliknya, jika siswa tekun dalam belajar dan mampu menghilangkan kemalasannya, maka siswa tersebut akan memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas. Dalam kenyataannya, banyak siswa yang tidak perduli terhadap kegiatan pembelajaran di sekolah. Mereka datang ke sekolah dengan tujuan mencari ilmu, tapi hanya sedikit ilmu yang mereka dapatkan. Hal ini disebabkan karena para siswa malas dalam mengikuti pembelajaran yang diberikan oleh guru. Bermacam-macam tingkah yang mereka lakukan di kelas, seperti tidur saat belajar, mengganggu teman, dan kegiatan lain yang tidak penting untuk mereka lakukan. Dampaknya bagi para siswa nantinya jika mereka malas mengikuti kegiatan pembelajaran adalah seperti rendahnya nilai ulangan atau ujian, tidak naik kelas, dan sebagainya. Dengan melihat kondisi yang sudah dipaparkan tersebut saya merasa prihatin. Oleh karena itu saya merasa terdorong untuk menyusun karya tulis ini dengan judul “Peran Konselor dalam Membantu Pengentasan Malas Belajar Siswa”. Hal-hal yang akan saya saya bahas pada makalah ini adalah pengertian malas belajar, cirri-ciri siswa yang malas belajar, penyebab siswa malas dalam belajar, dampak yang timbul akibat malas belajar, dan peran konselor dalam membantu mengatasi kemalasan siswa. Karya ilmiah ini saya susun dengan harapan semoga mahasiswa BK sebagai calon Konselor dapat membantu mengentaskan malas belajar pada siswa, baik pada jenjang SD, SLTP, maupun SLTA