Abstract
Pada saat pandemi berakhir, kembali dirasakannya kesulitan mengajar yang berbeda dengan masa pandemi. Sistem pembelajaran yang awalnya offline menjadi online, lalu kembali lagi menjadi offline. Hal tersebut memberikan dampaknya tersendiri dalam dunia pendidikan, terutama pada cara guru mengajar yang harus kembali disesuaikan dengan kondisi terkini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis kesulitan guru bimbel sekolah dasar dalam mengajar pada masa pascapandemi (Studi kasus: Rumah Belajar Ir. Santo). Penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada 1 orang pemilik bimbel dan 3 orang guru. Terdapat 6 indikator kesulitan yang akan diteliti, yaitu: (1) menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa, (2) menuntaskan materi pembelajaran, (3) mengondisikan mental kesiapan siswa, (4) menciptakan konsentrasi belajar siswa, (5) menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan, dan (6) mendisiplinkan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat banyak kesulitan guru bimbel sekolah dasar pada masa pascapandemi yang berasal dari dalam diri siswa seperti kurangnya semangat siswa dalam belajar, kurangnya rasa tanggung jawab siswa terhadap proses pembelajaran dan kurangnya konsentrasi siswa dalam belajar