Mantra Jampi Rempah yang Digunakan oleh Masyarakat di Desa Balunijuk Provinsi Bangka Belitung

Nur Waki’ah (1), Yessi Fitriani (2), Ratu Wardarita (3),
(1) Sekolah Menengah Kejuruan Karya Andalas Palembang, Indonesia  Indonesia
(2) Universitas PGRI Palembang  Indonesia
(3) Universitas PGRI Palembang  Indonesia

Corresponding Author
Copyright (c) 2021 Nur Waki’ah, Yessi Fitriani, Ratu Wardarita

DOI : https://doi.org/10.29210/3003986000

Full Text:    Language : 

Abstract


Artikel ini merupakan kajian tentang Mantra Jampi Rempah yang digunakan masyarakat di Desa Balunijuk Provinsi Bangka Belitung. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan struktur, makna, dan nilai budaya yang terdapat dalam mantra jampi rempah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik observasi, teknik rekam, dan teknik tulis. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara struktural diketahui analisis struktur mantra jampi rempah tidak semua mempunyai unsur pembuka dan penutup, komponen salam pembuka mantra menggunakan kata-kata yang diadopsi dari bahasa Arab, dan unsur sugesti pada mantra jampi rempah seluruhnya mempunyai sugesti bahwa apa yang diucapkan perapal akan tercapai. Mantra Jampi Rempah dibangun dengan adanya hubungan antara Tuhan dan mahluk yang berada di bawah kekuasaannya dan memiliki kekuatan bisa menolong manusia. Mantra Jampi Rempah memiliki fungsi untuk mengobati penyakit dengan menggunakan rempah. Nilai budaya yang ada pada Mantra Jampi Rempah yaitu terdapat hubungan antara manusia dengan Tuhan, alam, masyarakat, manusia lain dan diri sendiri.

References


Ammya, K. (2011). Mengenal Sastra Melayu Bangka. Bangka: STKIPMBB Press.

Aswinarko. (2013). Kajian Deskriptif Wacana Mantra. Jurnal Deiksis. Vol. 05 No 2.

Astika, A. (2014). Sastra Lisan Indonesia. Yogyakarta: Andi.

Bahardur, I., & Ediyono, S. (2017). Unsur-unsur ekologi dalam sastra lisan mantra pengobatan sakit gigi masyarakat kelurahan kuranji. BASINDO: jurnal kajian bahasa, sastra Indonesia, dan pembelajarannya, 1(2), 24-30.

Endraswara, S. (2017). Antropologi Sastra Lisan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Jabrohim. (2012). Teori Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Jauhari. (2018). Folklor Bahan Kajian Ilmu Budaya, Sastra, dan Sejarah. Bandung: Alfabeta.

Novrianus, N., Sunarsih, E., & Susanto, H. (2019). Nilai Budaya Dalam Mantra Masyarakat Daytak Salako Di Nek’usun Kelurahan Nyarumkop Kecamatan Singkawang Timur. Cakrawala Linguista, 2(2), 80-88.

Nunung. (2018). Makna dan Fungsi Mantra Pengobatan dalam Masyarakat Melayu Belitang. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, Vol. 7 No. 12.

Nurjamilah, A. S. (2015). Mantra pengasihan: telaah struktur, konteks penuturan, fungsi, dan proses pewarisannya. Riksa Bahasa: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya, 1(2).

Saddhono, K. (2016). Dialektika Islam dalam mantra sebagai bentuk kearifan lokal Budaya Jawa. AKADEMIKA: Jurnal Pemikiran Islam, 21(1), 83-98.

Siswantoro. (2014). Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Umsyani, R. A., Nensilianti, N., & Saguni, S. S. (2021). Relasi Manusia dengan Nilai Kearifan Ekologis dalam Sastra Lisan Mantra Masyarakat Bugis: Kajian Ekokritik Glotfelty. SOCIETIES: Journal of Social Sciences and Humanities, 1(2).

Widharto, W. (2019). Tanaman dalam Manuskrip Indonesia sebagai Bahan Rujukan Penemuan Obat Baru. Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara, 2(2), 154-180.


Article Metrics

 Abstract Views : 1386 times
 PDF Downloaded : 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.