Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya dijumpai siswa yang mengunggah foto pribadinya di media sosial karena ingin terlihat cantik, tampan, atau menarik oleh orang lain yang disebut perilaku narsistik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan tentang kecenderungan perilaku narsistik dan peran guru BK dalam mengatasi kecenderungan perilaku narsistik pada siswa pengguna media sosial. Metode penelitian ini adalah studi literatur dengan mengumpulkan data terkait perilaku narsistik siswa pengguna media sosial dari buku, artikel, dan sumber lainnya. Berdasarkan temuan peneliti dapat disimpulkan bahwa kecenderungan perilaku narsistik adalah perilaku dimana individu tersebut memperlihatkan kelebihannya supaya dipuji, diakui, diperhatikan oleh orang lain tanpa adanya rasa empati dengan lingkungan. Aspek-aspek kecenderungan narsisme, yaituauthority, self suffiency, superiority, exhibitionisme, exploitiveness, vanity, entitlement. Selain itu, seseorang yang memiliki perilaku narsistik memiliki ciri-ciri, yaitu memiliki rasa bangga berlebihan pada diri, membesar-besarkan kelebihan dan prestasi yang dimiliki, berharap orang lain terus memuji mereka, bersifat self-absorbed, dan sulit berempati pada orang lain. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku narsistik yaitu harga diri, depresi, kesepian, dan perasaan subjektif. Upaya yang dapat dilakukan oleh guru BK terhadap perilaku narsistik pada siswa adalah melalui berbagai layanan dan program bimbingan dan konseling, yaitu layanan konseling individual, layanan informasi, dan layanan bimbingan kelompok.
Keywords
Narsistik; Siswa; Media Sosial