Perbedaan Perilaku Agresif Siswa Laki-Laki dan Siswa Perempuan

Annisa Aulya (1), Asmidir Ilyas (2), Ifdil Ifdil (3),
(1) Universitas Negeri Padang  Indonesia
(2) Universitas Negeri Padang  Indonesia
(3) asmidir_ilyas@konselor.org  Indonesia

Corresponding Author
Copyright (c) 2016 Annisa Aulya, Asmidir Ilyas, Ifdil Ifdil

DOI : https://doi.org/10.29210/12016239

Full Text:    Language : 

Abstract


Penelitian ini bertujuan uuntuk mendeskripsikan perilaku agresif siswa laki-laki, mendeskripsikan perilaku agresif siswa perempuan, dan mengidentifikasi apakah terdapat perbedaan perilaku agresif siswa Laki-laki dan siswa Perempuan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dan komparatif, dengan sampel 78 orang siswa, pemilihan sampel menggunakan teknik Simple Random Sampling. Instrumen yang digunakan adalah skala perilaku agresif. Analisis deskriptif menggunakan rumus persentase untuk mendeskripsikan dan mengidentifikasi perbedaan perilaku agresif siswa laki-laki dan siswa perempuan menggunakan uji-t dengan bantuan melalui program SPSS for windows release 20. Temuan penelitian menunjukkan bahwa (1) perilaku agresif siswa laki-laki pada umumnya berada pada ketegori sedang (38%) (2) perilaku agresif siswa perempuan pada umumnya berada pada kategori rendah (36%) (3) terdapat perbedaan yang signifikan antara perilaku agresif siswa laki-laki dan siswa perempuan dengan signifikansi 0.470. Penelitian ini merekomendasikan perlu pelayanan konseling untuk mengurangi dan mengatasi perilaku agresif siswa secara keseluruhan dan juga sesuai karakteristik masing-masing siswa berdasarkan jenis kelamin

Keywords


Perilaku Agresif; siswa, perbedaan prilaku agresif

References


Aimaretti, G., Attanasio, R., Cannavò, S., Nicoletti, M., Castello, R., Di Somma, C., et al. (2015). Growth hormone treatment of adolescents with growth hormone deficiency (GHD) during the transition period: results of a survey among adult and paediatric endocrinologists from Italy. Endorsed by SIEDP/ISPED, AME, SIE, SIMA. Journal of endocrinological investigation, 38(3), 377-382.

Anna Ayu Herawati. 2014. Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Perilaku Siswa SMKN 2 Kota Bengkulu. Skripsi tidak diterbitkan. Bengkulu: Universitas Bengkulu.

Anya, S. N., Herieningsih, S. W., Pradekso, T., & Naryoso, A. (2015). Pengaruh Intensitas Menonton Sinetron Remaja dan Mediasi Orang Tua Terhadap Perilaku Kekerasan. Interaksi Online, 1(2).

Arikunto, S. (2006). Metode penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Atkinson, Rita L., dkk. 1983. Pengantar Psikologi. Alih Bahasa: Nurdjannah Taufiq. Jakarta: Erlangga.

Baron, Robert A. & Byrne, Donn. 2005. Psikologi Sosial. Alih Bahasa: Ratna Djuwita. Jakarta: Erlangga.

Bimo Walgito. 2011. Teori-Teori Psikologi Sosial. Yogyakarta: ANDI.

Chaplin, J. P. 2011. Kamus Lengkap Psikologi. Alih Bahasa: Kartini Kartono. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Creswell, J. W. (2013). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches: Sage publications.

Elida Prayitno. 2006. Psikologi Perkembangan Remaja. Padang: Angkasa Raya.

Gini, G., Pozzoli, T., & Hymel, S. (2014). Moral disengagement among children and youth: A meta‐analytic review of links to aggressive behavior. Aggressive Behavior, 40(1), 56-68.

Hidayat, S. (2004). Hubungan Perilaku Kekerasan Fisik Ibu Pada Anaknya Terhadap Munculnya Perilaku Agresif Pada Anak SMP. Jounal Provitae, 200483.

Hill, S. A., White, O., Lolley, J., Sidki-Gomez, A., & Williams, H. (2012). Incidents in an adolescent forensic secure inpatient service. Medicine, Science and the Law, 52(1), 27-31.

Ifdil, I. (2013). Konsep Dasar Self Disclosure dan Pentingnya Bagi Mahasiswa Bimbingan dan Konseling. Pedagogi, 13(1), 110-117.

Ifdil, B Khairul (2015). The Effectiveness of Peer-Helping to Reduce Academic-Stress of Students. Addictive Disorders & Their Treatment, 14(4), 176-181.

Kartono, M. (2005). Perbandingan Perilaku Agresif Antara Remaja yang Berasal dari Keluarga Bercerai dengan Keluarga Utuh. Jurnal Psikologi Vol, 3(1), 1.

Laudenslager, M. L., Natvig, C., Corcoran, C. A., Blevins, M. W., Pierre, P. J., & Bennett, A. J. (2013). The influences of perinatal challenge persist into the adolescent period in socially housed bonnet macaques (Macaca radiata). Developmental psychobiology, 55(3), 316-322.

Mahfudlo, M. (2014). Perilaku Agresi Siswa SMP. UIN Sunan Ampel Surabaya.

MF Sumbaga. 2012. Agresivitas Ditinjau Dari Jenis Kelamin Di Kelas V SD. Skripsi tidak diterbitkan. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.

Palaa, M. R., Hulukati, W., & Smith, M. B. (2013). Deskripsi Perilaku Bullying Pada Siswa di SD Negeri 06 Tilamuta Kabupaten Boalemo. KIM Fakultas Ilmu Pendidikan, 1(2).

Restu, Y. (2013). Studi Tentang Perilaku Agresif Siswa di Sekolah. Konselor, 2(1).

Riduwan. 2007. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan Dan Peneliti Muda. Bandung: Alfabeta.

Ryba, T. V., Aunola, K., Kalaja, S., Selänne, H., Ronkainen, N. J., Nurmi, J.-E., et al. (2016). A new perspective on adolescent athletes’ transition into upper secondary school: A longitudinal mixed methods study protocol. Cogent Psychology(just-accepted), 1142412.

Santrock, John W. 2007. Adolescent (Remaja). Alih Bahasa: Benedictine Widyasinta. Jakarta: Erlangga.

Sari, S. Y., & Setiawati, D. (2013). Penggunaan Konseling Kelompok Realita Untuk Menurunkan Perilaku Agresif Siswa di SMP PGRI 1 Karang Empat Surabaya. Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan, 3(1).

Sarlito W. Sarwono. 2012. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.

Siswanti, Y. (2006). Analisis Pengaruh Stres Kerja dalam Memediasi Hubungan Antara Politik Organisasional dengan Perilaku Agresif (Studi Kasus pada RS PKU Muhammadiyah dan DKT Di Yogyakarta). Jurnal Siasat Bisnis, 11(2).

Stringer, E., Scott, R., Mosher, D., MacNeill, I., Huber, A. M., Ramsey, S., et al. (2015). Evaluation of a Rheumatology Transition Clinic. Pediatric Rheumatology, 13(1), 22.

Svare, B. B. (2013). Hormones and aggressive behavior: Springer Science & Business Media.

Taufik, T., & Ifdil, I. (2013). Kondisi Stres Akademik Siswa SMA Negeri di Kota Padang. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 1(2), 143-150.

Taylor, Shelly E., Dkk., 2012. Psikologi Sosial. Alih Bahasa: Tri Wibowo. Jakarta: Kencana.

Tengah, A. K. J. (2009). Perilaku agresif ditinjau dari persepsi pola asuh authoritarian, asertivitas Dan tahap perkembangan remaja pada anak Binaan lembaga pemasyarakatan. Humanitas, 6(1).

Tim Penulis Fakultas Psikologi UI. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Wicaksono, A. P., Dharmayana, I. W., & Sinthia, R. (2014). Hubungan Antara Religiusitas Dengan Agresifitas Siswa Kelas XI SMA N 4 Kota Bengkulu. Universitas Bengkulu.

Wontami, F., Pangayow, W., & Yunus, R. (2015). Peran Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Dalam Mencegah Perilaku Agresif Peserta Didik di SMA Negeri 4 Gorontalo. UNG.


Article Metrics

 Abstract Views : 5567 times
 PDF Downloaded : 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.