Perancangan Modul Pembelajaran Berbasis HOTS dengan Mini Project Design pada Mata Pelajaran Penerapan Rangkaian Elektronika

  • November 7, 2021
  • Abstract Views: 813
  • Downloads: 0
  • Page: 218-225
Corresponding Author

Abstract

Pelaksanaan pembelajaran Penerapan Rangkaian Elektronika belum optimal dalam meningkatkan keterampilan berfikir orde tinggi siswa. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya penggunaan bahan ajar lengkap, mandiri dan terbimbing dalam proses pembelajaran yakni modul pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan Modul Pembelajaran Berbasis HOTS Dengan Mini Project Design Pada Mata Pelajaran Penerapan Rangkaian Elektronika. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian desain dan pengembangan (design and development), dengan model pengembangan 4-D (Four-D), yang terdiri atas empat tahap utama, yaitu pendefinisian (define), perencanaan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Subjek uji coba pada penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 2 Padangsidimpuan.Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa desain media dan materi telah valid dari segi aspek didaktik, konstruksi dan teknis serta dari segi kualitas isi, dan pembelajaran. Modul pembelajaran ini juga termasuk kategori praktis berdasarkan respon guru dari aspek kemudahan 84%, efektivitas waktu 80 % dan penggunaan media 80 %, berdasarkan respon siswa dari aspek efektivitas waktu 83 %, kemudahan 83,6 % dan daya guna media 80,9 %. Beradasarkan penilaian hasil belajar siswa dari pretest dan posttest, didapatkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan modul dengan menggunakan aplikasi SPSS uji t, dengan hasil Pvalue ≤ 0,05, hal ini menjelaskan bahwa modul pembelajaran efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran ini telah valid, praktis dan efektif untuk diterapkan di dalam pembelajaran.

Full Text:

References

Andrade, H., & Brookhart, S. M. (2016). The role of classroom assessment in supporting self-regulated learning. Assessment for Learning: Meeting the Challenge of Implementation, 293–309.

Aningsih, A. (2018). Kemampuan berpikir tingkat tinggi pada pendidikan agama islam siswa kelas X Smk Muhammadiyah 1 Purwokerto ditinjau dari prestasi belajar.

Anwar, M., Jalinus, N., & Pardjono. (2017). The learning model development of higher order thinking on electronics system subject (Regionalization & H. in TVET – Abdullah et al. (Eds). (eds.)). Taylor & Francis Group.

Casner-Lotto, J., & Barrington, L. (2011). Are they really ready to work? Employers’ perspectives on the basic knowledge and applied skills of new entrants to the 21st century US workforce. In Partnership for 21st Century Skills. 1 Massachusetts Avenue NW Suite 700.

Kurniati, D., Harimukti, R., & Jamil, N. A. (2016). Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa SMP di Kabupaten Jember dalam menyelesaikan soal berstandar PISA. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 20(2), 142–155.

Penyusun, T. (2018). Peningkatan proses pembelajaran dan penilaian pembelajaran abad 21 dalam meningkatkan kualitas pembelajaran SMK.

Prastiwi, A., Sriyono, S., & Nurhidayati, N. (2016). Pengembangan Modul Fisika berbasis Masalah Untuk Meningkatkan High Order Thinking Skills (HOTS) Siswa SMA. RADIASI: Jurnal Berkala Pendidikan Fisika, 9(1), 1–6.

Puspitasari, Y. D., & Cahyanti, T. W. (2018). Pengembangan Modul Fisika Dasar Berbasis Scientific Untuk Meningkatkan Higher Order Thinking Skill (HOTS. Jurnal Materi Dan Pembelajaran Fisika, 8(2), 65–72.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Alfabeta.

Trianto. (2012). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana Predana Media Group.

Yance, R. D. (2013). Pengaruh penerapan model project based learning (PBL) terhadap hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Batipuh Kabupaten Tanah Datar. Pillar of Physics Education, 1(1).

Refbacks

  • There are currently no refbacks.