Kerjasama Personil sekolah dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Dira Yulmi (1), Chasia Era Efni (2), Syifa Ulfah (3), Rif'aty Nizhomy (4), Amalia Dinung (5), Hasnah Krimah (6),
(1)   Indonesia
(2)   Indonesia
(3)   Indonesia
(4)   Indonesia
(5)  
(6)  

Corresponding Author
Copyright (c) 2018 JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia)

DOI : https://doi.org/10.29210/3003213000

Full Text:    Language : 

Abstract


Kerjasama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.Dalam keseluruhan pendidikan, guru merupakan factor utama dalam tugasnya sebagai pendidik, guru banyak sekali memegang berbagai jenis peranan yang mau tidak mau harus dilaksanakan sebagai seorang guru.Sejalan dengan itu peningkatan dan pengembangan mutu pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan tersebut diharapkan tidak hanya semata-mata tanggung jawab guru mata pelajaran, tetapi guru Bimbingan dan Konseling (BK) serta personil sekolah lainnya juga mempunyai tanggung jawab yang sama dalam kesuksesan proses belajar mengajar siswa.Tujuan umum bimbingan dan konseling adalah sama dengan tujuan pendidikan, tentang sistem pendidikan Nasional, yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuh yang cerdas, yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang berbudi pekerti luhur, memimiliki pengetahuan dan keterampilan, keshatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah melibatkan banyak orang (personel), bukan menjadi tugas guru bimbingan dan konseling semata. Mereka yang terlibat dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah antara adalah: Guru pembimbing/konselor, guru mata pelajaran, kepala sekolah, dan petugas administrasi.  kepala sekolah, dan tenaga administrasi. Semua personel bekerja dengan arah yang sama yakni pencapaian tujuan layanan bimbingan dan konseling di sekolah.

 


References


Abubakar, I. (2010). Peran Kepala Sekolah Sebagai Motivator dalam Peningkatan Profesionalisme Guru di MTs Negeri Yogyakarta II. Skripsi. Yogyakarta.

Antika, B. R. (2013). Studi Pengembangan Diri (Bakat Minat) pada Siswa Komunitas Sastra di Sekolah Alternatif Qoryah Thoyyibah Salatiga. Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application, 2(3).

Baron, R & Byane D. 2002. Social psychology ninth edition. Pinted in the united state of Amerika.

Basri, A. S. H. (2010). Peran Media Dalam Layanan Bimbingan Konseling Islam Di Sekolah. Jurnal Dakwah,

BK, B. S. U. G., & HAFID, D. H. (2007). Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal.

Dominika Triastiti, D. (2015). TINGKAT PEMAHAMAN KETERAMPILAN KONSELING PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANTUL. Fakultas Ilmu Pendidikan.

Edli, H., & Mudjiran, M. (2015). Perbedaan Motivasi dan Keterampilan Belajar Peserta Didik Berprestasi Tinggi dan Rendah Serta Implikasi dalam Bimbingan dan Konseling. Konselor.

FERDIANSYAH, M. (n.d.). PERAN WALI KELAS DALAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PENANGANAN SISWA BERMASALAH DI KELAS BINAAN.

Graha, C. (2008). Keberhasilan Anak di Tangan Orang Tua. Elex Media Komputindo.

Hanafi, M. (2015). Manajemen.

Indonesia, K. B. B. (2011). Jakarta. Republik Indonesia.

Luddin, A. B. M. (2013). Kinerja Kepala Sekolah Dalam Kegiatan Bimbingan dan Konseling. Jurnal Ilmu Pendidikan.

Maddy, Khairul. 2009. Hakikat dan Pengertian Pelayanan Prima. Jakarta: Kata Buku.

Partowisastro, Koestoer. 1985. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah-sekolah. Jakarta: Erlangga

Prayitno, dkk. 1997. Seri Pemandu Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Buku III. Jakarta: Aksara.

Prayitno. 1997. Seri Pemandu Pelayanan BK di sekolah (SLTP). Padang: FIP UNP.

Rahman, A. (2015). Peranan Guru Bimbingan dan Konseling Terhadap Pelaksanaan Bimbingan Belajar di SMK Negeri 1 Loksado. JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR: BERBEDA, BERMAKNA, MULIA, 2(3).

Rohayati, I. (2011). Program Bimbingan Teman Sebaya Untuk Meningkatkan Percaya Diri Siswa. Jurnal UPI, Edisi Khusus, (1).

Sadirman. 2001. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sukardi, D. Ketut. 2000. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Setyowati, E. (2009). Pendidikan budi pekerti menjadi mata pelajaran di sekolah. Lembaran Ilmu Kependidikan.

Simamora, N. R. H., & Kep, M. (2009). Buku ajar pendidikan dalam keperawatan. EGC.

Sutoyo, A., & Supriyanto, A. (2015). Development Personality/Social Competency of Secondary High School Students trough A Comprehensive Guidance and Counseling Program. Jurnal Fokus Konseling.

Yusuf, Syamsuf dan Achmad. 2005. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Remaja Rosdakarya.


Article Metrics

 Abstract Views : 26523 times
 PDF Downloaded : 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.