Faktor-faktor yang mempengaruhi kebertahanan upacara “tolak bala” pada masyarakat nelayan di Pesisir Selatan
-
Published: December 18, 2022
-
Page: 682-690
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi dari pelaksanaan tradisi tolak bala pada masyarakat Nagari Mandeh yang masih berlangsung di era modern. Selain itu, masyarakat Nagari Mandeh juga mempercayai bahwa bagan yang kosong disebabkan oleh banyaknya “ubili” atau roh jahat yang datang ke daerah Nagari Mandeh sehingga, pelaksanaan upacara tolak bala adalah satu-satunya solusi (preventif) agar malapetaka yang terjadi di daerahnya dapat pergi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi upacara tolak bala pada masyarakat nelayan Nagari Mandeh Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskripsi dengan metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan dengan observasi non partisipan. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara dan studi dokurnen. Dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi upacara tolak bala pada masyarakat nelayan Nagari Mandeh, maka peneliti menggunakan teori AGIL Talcot Parson. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi dari kebertahanan tolak bala dapat dilihat dari fakror religi (kepercayaan), pendidikan, dan ekonomi. Tiga faktor tersebut saling mempengaruhi hingga tradisi upacara tolak bala pada masyarakat Nagari Mandeh. Hal ini dapat dilihat pada hubungan masyarakat setempat dengan alamnya yang terjaga sehingga terjadi simbolik mutualisme antara manusia dengan alam.
References
- Asbihani. 2017. “Eksistensi Tradisi Mandi Safar Di Desa Tanjung Punak Kecamatan Rupat Utara Kabupaten Bengkalis”. Jom Fisip Vol. 4, No. 2, 1-14
- Bryan, S. Turner., 2012. Teori Sosial Dari Klasik Sampai Postmodern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
- Bungin, Burhan. (2012). Analisis Data Penelitian kualitatif. Jakarta: Rajawali Press
- Damayanti, Iis., Dahlan, Mubarak., W.Suhaeb, Firdaus., 2022. Tradisi Sedekah Laut Di Masyarakat Nelayan Desa Angkue Kecamatan Kajuara Kabupaten Bone. Alliri: Journal Of Anthropology, Volume 4 Nomor 1.
- Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kuantitatif. Jakarta: Rajawali Pers
- Eviyanti. 2018. Bhangka Mbule-Mbule: Tradisi Tolak Bala Pada Masyarakat Di Kelurahan Mandati Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi. Jurnal Etnoreflika, Vol. 7 No. 3, Halaman 202 -211
- Fitrisia, Azmi. (2014). “Upacara “Tolak Bala” Refleksi Kearifan Lokal Masyarakat Nelayan Kenagarian Painan Kabupaten Pesisir Selatan Propinsi Sumatera Barat Terhadap Laut”. Jurnal Humanus, Vol. XIII No.1, 51- 58
- Handara, Defri., Rikarno, Riki. (2016). Upacara Adat Naber Laut Pada Masyarakat Nelayan Di Desa Batu Berigak Kab. Bangka Tengah. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni, Volume 18 Nomor 2, hlm. 180-332
- Hasbullah, Toyo, Awang. 2017. “Ritual Tolak Bala Pada Masyarakat Melayu (Kajian Pada Masyarakat Petalangan Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan)”. Jurnal Ushuluddin, Vol. 25, No. 1, 83-100. DOI: 10.24014/jush.v25i1.2742.
- Karmila, Darmawan, Diaz Restu., Efriani. (2021). “Tolak Bala Pandemi Virus Corona pada Masyarakat Melayu di Desa Rawak Kabupaten Sekadau Kalimatan Barat. Jurnal Ideas, Vol. 7, No.4, 167-172, DOI:10.32884/ideas.v7i4.517
- Lauri, M. A. (2011). Triangulation of data analysis techniques. Papers on Social Representations, 20(2), 34-1.
- Loischofeer, Addrianus Josef., Darmawan, Diaz Restu. (2021). “Tradisi Tolak Bala Sebagai Adaptasi Masyarakat Dayak Desa Umin Dalam Menghadapi Pandemi Di Kabupaten Sintang”. Habitus: Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Antropologi, Vol. 5, No.1, 53-68
- Mania, Sitti. 2008. Observasi Sebagai Alat Evaluasi dalam Dunia Pendidikan Dan Pengajaran. Jurnal Lentera Pendidikan, 11(2), 220-233
- Mbura, E. M., Kaler, I. K., & Murniasih, A. A. A. (2022). Kebertahanan Ritual Ka PenaKampung Wolowuwu Desa Tana Lo’o Kec Wolowaru Kab Ende/Ntt. J-CEKI: Jurnal Cendekia Ilmiah, 1(6), 791–804. Retrieved from http://www.ulilalbabinstitute.com/index.php/J-CEKI/article/view/872/774
- Morrisan M., dkk. (2012). Metode Penelitian Survei. Jakarta: Kencana
- Muhlis dan Norkholis. (2016). Analisis Tindakan Sosial Max Weber Dalam Tradisi Pembacaan Kitab Mukhtashar Al-Bukhari (Studi Living Hadis). Jurnal Living Hadis, Vol. 1 Nomor 2.
- Nasrullah, N. (2008). Teori-Teori Sosiologi. Bandung: Widya Padjadjaran.
- Nurhikmah, Said., dkk. 2021. Adaptasi Dakwah dalam Tradisi Tolak Bala Masyarakat Kota Parepare. Jurnal Dakwah RISALAH, Volume 32 Nomor 1, Hal. 20-37.
- Porpora, D. V., & Sekalala, S. (2019). “Truth, Communication, And Democracy”. International Journal Of Communication, 13.
- Pramayoza, Dede. (2021). “Dramaturgi Bakaua dalam Masyarakat Minangkabau: Studi atas Ritual Tolak Bala Dengan Perspektif Victor Turner”. Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni, Vol.5 No.1, 67-82
- Putri, Dini Yulia., Eriyanti, Fitri. (2019). Peran Istri Nelayan Tradisional Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga Melalui Kewirausahaan di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Ranah Research: Journal of Multidisciplinary Research and Development. Volume 1, Nomor 3, hal. 473-482
- Rambe, T. (2010). Upacara Jamu Laut (Studi Terhadap Masyarakat Melayu Nelayan Di Desa Jaring Halus Pulau Beting Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Sumatera Utara). Unimed.
- Siburian, Bintang Panduraja., Nurhasanah, Lanny., Fitriana, Jihan Alfira. (2021). “Pengaruh Globalisasi Terhadap Minat Generasi Muda Dalam Melestarikan Kesenian Tradisional Indonesia”. Jurnal Global Citizen, Vol. 10, No. 2, 31-39.
- Silverman, D. (Ed.). (2020). Qualitative research. sage. Sobur, A. (2013). Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
- Steinman, L. M. (2012). “Myth, Language and Tradition: A Study of Yeats, Stevens, and Eliot in the Context of Heidegger’s Search for Being (review)”. Wallace Stevens Journal, Vol. 36, No. 2. https://doi.org/10.1353/wsj.2012.0028
- Sumianti, Arsyad, Muh., dan Supiyah, Ratna. (2018). Dampak Tradisi Katutuhano Tei (Tolak Bala) Terhadap Keberlangsungan Kehidupan Masyarakat Nelayan (Studi Di Desa Wtorumbe Kecamatan Mawasangka Tengah Kabupaten Buton Tengah). Jurnal Neo Societal, Vol. 3 No. 1, Hal. 346-353
- Suharyanto, Agung., dkk. 2017. Persepsi Masyarakat Nelayan mengenai Pendidikan di Desa Paluh Kurau, Hamparan Perak, Deli Serdang. Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya, Volume 3 Nomor 1, hal. 11-18.
- Suneki, S. (2012). Dampak globalisasi terhadap eksistensi budaya daerah. CIVIS, 2(1).
- Vanessa, Eriyanti, Fitri. 2021. Faktor-Faktor Penyebab Anak Nelayan Putus Sekolah di Kelurahan Pasia Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Jurnal Manajemen dan Ilmu Administrasi Publik (JMIAP), Volume 3 (2), Hal. 100-108.
- Wanulu, R. (2016). Makna Interaksi Simbolik Pada Proses Upacara Adat Cumpe Dan Sampua Suku Buton Di Samarinda. Journal Ilmu Komunikasi, 4(3), 265–279. https://doi.org/ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id
- Windy, M. 2015. Studi tentang penyebab anak putus sekolah pada masyarakat nelayan desa ogomoli kecamatan galang kabupaten tolitoli. Jurnal Untad. Vol, 3. No. 2
- Wirawan, I. (2012). Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma. Jakarta: Kencana Prenada Media.
- Yoesoef, Anwar. (2018). Panglima Laot: Perannya Dalam Pemgembangan Masyarakat Nelayan di Lhok Kuala Cangkoi Uleelheue Kotamadya Banda Aceh. Educational Journal of History and Humanities, Volume 1 No (1), 2018, Hal 6-12
- Yusuf, A Muri. 2014. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan penelitian Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group
- Zamzami, Lucky. (2015). Nelayan Tiku: Tradisi Dan Kelembagaan Sosial Berdasarkan Budaya Masyarakat Lokal Berbasis Komunitas Dalam Aktivitas Penangkapan Ikan. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, Volume 17 Nomor 1, hal. 39-63. http://jurnalantropologi.fisip.unand.ac.id/index.php/jantro/article/view/34