Konsep self healing dengan zikir dan syukur dalam Al-Qur'an

Fitri Agustina Sari (1), Agusman Damanik (2),
(1) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara  Indonesia
(2) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara  Indonesia

Corresponding Author
Copyright (c) 2024 Fitri Agustina Sari, Agusman Damanik

DOI : https://doi.org/10.29210/30033835000

Full Text:    Language : en

Abstract


Berdasarkan wawancara oleh Mini International Neuropsychiatric Interview tahun 2018, hanya 9% dari penduduk Indonesia yang melakukan pengobatan pada depresi yang dimilikinya. Banyak masyarakat yang mengalami gangguan psikologis, minimnya pemahaman masyarakat dalam menyikapi maupun mengobati penderita gangguan mental, dan minimnya pemahaman masyarakat mengenai konsep self healing perspektif Al-Qur'an. Tujuan penelitian ini, menggali penafsiran Quraish Shihab terkait ayat zikir dan syukur sebagai penyembuhan diri dari penyakit dalam dada, menganalisa relevansi penafsiran Quraish Shihab terhadap praktik self healing di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kualitatif dengan bentuk library research. Sumber data utama yaitu kitab Tafsir Al-Mishbah karya M. Quraish Shihab. Hasil dalam penelitian ini adalah berdasarkan penafsiran Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah pada Al-Baqarah ayat 152, Al-A'raf ayat 201, Al-Ra'du ayat 28, Az-Zumar ayat 23, Ali-Imran ayat 145, Luqman ayat 12, dan Az-Zumar ayat 7, konsep self healing dengan zikir dan syukur menurut Quraish Shihab adalah zikir dan syukur dengan keseluruhan anggota tubuh berupa lisan, hati, pikiran dan perbuatan. Relevansi penafsiran Quraish Shihab terhadap praktik self healing di Indonesia, yakni eratnya keterkaitan zikir dan syukur dalam kesehatan mental. Secara psikologis, zikir mampu memberikan ketenangan jiwa sebagai konsekuensi menurunnya ketegangan pada tubuh serta tumbuhnya keyakinan pada sifat Allah SWT. ketika mengingat-Nya. Sedangkan self healing syukur memberikan manfaat secara psikologis berupa memperbaiki pikiran negatif, mengurangi rasa ketidak-puasan, menumbuhkan sifat positif serta semangat beribadah.


References


Akbar, A., & Rahayu, D. A. (2021). Terapi Psikoreligius: Dzikir Pada Pasien Halusinasi Pendengaran. Jurnal Unimus: Ners Muda, 2(2).

Fuadi, I. (2016). Menjaga Kesehatan Mental Perspektif Al-Qur’an dan Hadits. Journal An-Nafs, 1(1).

Khamelia, & Terry, K. (2023). Masalah Psikologis Pandemi Covid-19 di Indonesia. Retrieved from Situs Resmi PDSKJI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia) website: https://www.pdskji.org/home

Maimunah, A., & Retnowati, S. (2011). Pengaruh Pelatihan Relaksasi dengan Dzikir Untuk Mengatasi Kecemasan Ibu Hamil Pertama. PSIKOISLAMIKA, Jurnal Psikologi Islam, 8(1).

Niko, P. F. (2018). Pengaruh Pelatihan Relaksasi dengan Zikir untuk Mengatasi Kecemasan Ibu Hamil Pertama. Jurnal Islamika, 1(1).

Rahmasari, D. (2020). Self Healing is Knowing Your Own Self. Surabaya: Penerbit Unesa University Press.

Rochman, K. L. (2009). Terapi Penyakit Hati Menurut Ibn Taimiyah dalam Perspektif Bimbingan Konseling Islam. Komunika, 3(2).

Shihab, M. Q. (1996). Wawasan Alquran: Tafsir Maudu’i Atas berbagai Persoalan Umat. Bandung: PT Mizan Pustaka.

Syihab, M. Q. (2002). Tafsir Al-Mishbah : Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an Jlid 5. Jakarta: Lentera Hati.

Syihab, M. Q. (2017). Tafsir Al-Mishbah : Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran, Jilid 12. Jakarta: Lentera Hati.

Syihab, M. Q. (2018). Wawasan Al-Qur’an tentang Zikir dan Doa. Tangerang: PT. Lentera Hati.

Syukri. (2018). Psikoterapi Islam. Al-I’jaz: Jurnal Kewahyuan Islam, IV(IV).

Syukur, A. (2012). Sufi Healing Terapi Dengan Metode Tasawuf. Jakarta: Erlangga.

Yuwono, S. (2010). Mengelola Stres dalam Perspektif Islam dan Psikologi. Jurnal Nasional UMP: Psycho Idea, 8(2).


Article Metrics

 Abstract Views : 991 times
 PDF Downloaded : 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.