Abstract


Maraknya hambatan yang terjadi pada siswa di lingkungan sekolah menjadikan tingkat stress anak-anak menjadi lebih meningkat. Atas fenomena ini siswa akan menenangkan diri berbagai cara yang diantanya banyak yang mengambil jalan yang salah diantaranya melakukan self harm atau berperilaku agresif. Perilaku ini bisa datang dari luar dan dalam. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menjelaskan hubungan antara perilaku self harm dengan perilaku agresif. Dengan menggunakan random sampling, jumlah subyek penelitian adalah 60 remaja laki-laki dan perempuan diambil dari sebuah SMP Negeri di banjarmasin, Kalimantan Selatan. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert yang dibuat sendiri berdasarkan teori yang terkait. Hasil menunjukkan bahwa tidak ada hubungan diantara kedua variabel Self harm dengan perilaku agresif yang mana nilai koefiesien r=0,17 yang menyatakan tidak adanya hubungan atau sangat rendah hubungannya antara kedua variabel. 

Keywords


Stress; self harm; agresif