Abstract


Konselor harus mampu mengetahui kejadian-kejadian klien yang memegang ajaran berbeda-beda. Keadaan yang terdapat pada klien itu juga terjadi depan guru, namun karena kualitas guru seperti helper, maka guru harus memegang pengetahuan diri. Tidak mudah bagi guru untuk mengerjakan bagian tersebut, kepada itu guru harus menaruh pendekatan- pendekatan lintas kultur. Dalam aktivitas konseling, seorang guru mesti mengamati kebudayaan yang terdapat depan kliennya demi memperlancar usaha konseling tersebut, latar belakang guru yang tidak bisa membentuk dirinya dengan kultur yang dimiliki oleh klien maka peluang besar mudah menghalangi terjadinya interaksi. tujuan penelitian ini upaya pemahaman  yang dimiliki siswa dalam berbagai perbdaan perbedaan budaya yang milikinya  dengan melihat  dari beberapa aspek 1) Aspek pemhaman mengenai konseling multikulral budaya 2) aspek tentang kesadaran dalam pennerimaan baik tidaknya dengan wujud prasangka subjek terhadap budaya dari masing masing siswa.  3) Aspek bahasa yang digunakan dalam kegiatan kelompok berlangsung. Metode Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi referensi (Library Reseach). Libarary review ini berisikan ulasan, rangkuman dan pemikiran tentang Permasalahan  konseling multikultural di masyrakat. Studi Literatur (literature review) merupakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah buku buku, majalah yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian. Teknik ini dilakukan dengan tujuan untuk mengungkapkan berbagai teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang sedang dihadapi/diteliti sebagai bahan rujukan dalam pembahasan hasil penelitian.