Revitalisasi megoak-goakan sebagai media pembelajaran IPS berbasis budaya untuk menumbuhkan empati dan mencegah bullying di sekolah dasar

Abstract

Perundungan (bullying) di sekolah dasar menjadi masalah sosial-emosional serius yang mengganggu perkembangan siswa dan merupakan isu penting dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam hal pendidikan yang inklusif dan berkualitas (SDG 4). Revitalisasi Megoak-Goakan berpotensi sebagai media pembelajaran IPS berbasis budaya untuk menumbuhkan empati dan mencegah bullying. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas Megoak-Goakan dalam menumbuhkan empati dan mencegah bullying di lingkungan sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR), dengan mengikuti tahapan PRISMA untuk identifikasi, penyaringan, seleksi kelayakan, dan analisis isi. Data diperoleh dari 30 artikel ilmiah nasional dan internasional yang membahas pembelajaran IPS, pendidikan karakter, budaya lokal, permainan tradisional, dan pencegahan bullying pada rentang waktu 2020–2025. Hasil SLR menunjukkan bahwa Megoak-Goakan mengandung unsur kerja sama tim, sportivitas, dan komunikasi antarpeserta yang dapat mengembangkan keterampilan sosial–emosional seperti empati, toleransi, dan pengendalian emosi. Interaksi langsung dalam permainan ini memperkuat rasa kebersamaan dan penghargaan terhadap perbedaan. Oleh karena itu, integrasi Megoak-Goakan dalam kurikulum IPS tidak hanya memperkaya pengalaman belajar dengan budaya lokal, tetapi juga berkontribusi signifikan pada terciptanya iklim sekolah yang inklusif dan bebas bullying.
Keywords
  • Megoak-Goakan
  • Pembelajaran IPS
  • Empati
  • Bullying
References
  1. Ambarita, A. (2020). Pembentukan Karakter Peserta Didik Mendukung Sdgs 2030. Prosiding Seminar Nasional STKIP PGRI Bandar Lampung, 15-34. Retrieved From Https://Proceeding.Stkippgribl.Ac.Id/Index.Php/Semnas/Article/View/17
  2. Aqobah, Q. J., Ali, M., Decheline, G., & Raharja, A. T. (2020). Penanaman Perilaku Kerjasama Anak Usia Dini Melalui Permainan Tradisonal. Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus). Doi:Https://Dx.Doi.Org/10.30870/E-Plus.V5i2.9253
  3. Dewi, N. P. (2020). Tradisi Megoak-Goakan Sebagai Media Penguat Karakter Berbasis Kearifan Lokal Di Era Industri 4.0. Ganaya: Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 30-37. Retrieved FromHttps://Jayapanguspress.Penerbit.Org/Index.Php/Ganaya/Article/View/383
  4. Diemer, A., Khushik, F., & Ndiaye, A. (2020). SDG 4 “Quality Education”, The Cornerstone Of The Sdgs: Case Studies Of Pakistan And Senegal. Journal Of Economics And Development Studies, 9-32. Doi: Https://Doi.Org/10.15640/Jeds.V8n1a2
  5. Fitriana, M. N. (2023). Analisis Tindak Perundungan Siswa Sekolah Dasar Dan Upaya Penanggulangannya. Ustisia Tirtayasa: Jurnal Tugas Akhir, 287-295. Doi:Https://Dx.Doi.Org/10.51825/Yta.V3i3.21778
  6. Harisatunisa, & Chubby, S. (2023). Implementasi Pembelajaran Kontekstual Berbasis Budaya Lokal. Jurnal Pendidikan, 211-225. Doi:Https://Doi.Org/10.24090/Jk.V11i2.8641
  7. Lestari, N. M., & Fitroh, I. (2023). Integrasi Nilai-Nilai Tradisi Nyepi Dalam Pembelajaran IPS. INNOVATIVE: Journal Of Social Science Research, 3708-3715. Doi:Http://J-Innovative.Org/Index.Php/Innovative/Article/View/2129
  8. Pratama, I. G., Wiguna, I. K., & Nirmayani, L. H. (2023). Pengaruh Model Project Based Learning Berbantuan Permainan Megoak Goakan Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Kelas Iv. Widyajaya: Jurnal Mahasiswa Prodi PGSD, 341-353. Doi:Https://Doi.Org/10.55115/Widyajaya.V3i2.3677
  9. Purna, M. R. (2020). Pengembangan Inovasi Pembelajaran IPS Melalui Pengintegrasian Tradisi Megoak-Goakan. Jurnal Pendidikan IPS Indonesia, 24-32. Doi:Https://Doi.Org/10.23887/Pips.V4i1.3337
  10. Rakhman, Z. (2025). Implementasi Pendidikan Karater Berbasis Budaya Sasak Dalam Pembelajaran IPS Di SDN 3 Kembang Sari. MODELING: Jurnal Program Studi PGMI, 136-150. Doi:Https://Doi.Org/10.69896/Modeling.V12i1.2771
  11. Rosdiana, L. A. (2021). Pengembangan Model Quantum Writing Yang Berorientasi Systematic Literature Review (SLR) Dalam Pembelajaran Menulis Artikel. LITERASI: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia Dan Daerah, 89-92. Doi:Https://Doi.Org/10.23969/Literasi.V11i2.3523
  12. Sumarni, M. L., & Jewarut, S. (2024). Integrasi Nilai Budaya Lokal Pada. Journal Of Education Research, 2993-2998. Retrieved From Https://Jer.Or.Id/Index.Php/Jer/Article/View/1330
  13. Tusriyanto. (2020). Pengembangan Model Pembelajaran Terpadu Berbasis Budaya Lokal Di SD Kota Metro. Elementary: Jurnal Iilmiah Pendidikan Dasar, 59-72. Doi:Https://E-Journal.Metrouniv.Ac.Id/Elementary/Article/Download/2206/1622
  14. Wero, L., Laksana, D. N., & Lawe, Y. U. (2021). Integrasi Konten Dan Konteks Budaya Lokal Etnis Ngada Dalam. Mimbar PGSD Undiksha, 515-522. Doi:Https://Doi.Org/10.23887/Jjpgsd.V9i3.40867
  15. Widodo, A. (2020). Nilai Budaya Ritual Perang Topat Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Berbasis. Gulawentah: Jurnal Studi Sosial, 1-16. Retrieved From Https://Core.Ac.Uk/Download/Pdf/327261597.Pdf
  16. Yolanda, S., & Yuniarti, Y. (2024). Peran Guru Dalam Pencegahan Bullying Di Sekolah. Journal Educatione. Retrieved From Https://Doi.Org/10.36989/Didaktik.V10i1.2674
  17. Zahrika, N. A., & Andaryani, E. T. (2023). Kurikulum Berbasis Budaya Untuk Sekolah Dasar: Menyelaraskan Pendidikan. Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan, 163-169. Doi:Https://Doi.Org/10.57251/Ped.V3i2.1124