Pengaruh kebijakan Uni Eropa terhadap ekspor kelapa sawit Indonesia

Hendra Maujana Saragih (1), Hanna Rahayu (2),
(1) Universitas Nasional  Indonesia
(2) Universitas Nasional  Indonesia

Corresponding Author


DOI : https://doi.org/10.29210/020221377

Full Text:    Language : en

Abstract


Indonesia saat ini merupakan produsen terbesar minyak sawit di seluruh dunia Kekayaan alam yang dimiliki dapat diproduksi berbagai macam barang-barang ekspor. Kegiatan ekspor di Indonesia terbagi kedalam ekspor migas dan ekspor nonmigas. Sektor migas diperoleh dari penerimaan ekspor minyak bumi dan gas alam. Minyak kelapa sawit (CPO) Indonesia merupakan hasil pengolahan tanaman kelapa sawit yang menjadi sumber penghasil devisa bagi Indonesia pada masa pengembagan areal perkebunan kelapa sawit. Pada penelitian ini menggunakan proses penelitian melalui pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk menganalisis studi kasus yang akan dipaparkan secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian Indonesia merupakan negara eksportir minyak kelapa sawit terbesar pertama di dunia. Selama puluhan tahun Indonesia telah memasok CPO ke pasar global. Terdapat kurang lebih separuh pasokan dunia dipasok dari Indonesia. Sejak tahun 2015 hingga kwartal pertama di tahun 2017, Indonesia mendapatkan tekanan dari Uni Eropa (UE) berdasarkan atas kebijakan yang dibuat oleh UE. Untuk memenuhi permintaan pasar dunia yang semakin meningkat kebutuhannya, maka produksi dalam negeri juga kiat dalam meningkatkan produksinya. Kebijakan RED II yang membatasi produk ekspor sawit tentunya akan memberikan dampak terhadap kinerja PDB negara, ekspor, neraca perdagangan, hingga masalah ketenagakerjaan. Besarnya jumlah industri kelapa sawit Indonesia telah membuka banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar sehingga melalui industri ini telah berperan besar dalam menyerap tenaga kerja

Keywords


Kelapa sawit, Uni Eropa, Ekonomi Politik, Perdagangan Internasional, Lingkungan

References


Aditama, L. G., & Yulianto, E. (2015). Pengaruh Produksi dan Nilai Tukar Terhadap Volume Ekspor (Studi pada Volume Ekspor Jahe Indonesia ke Jepang Periode 1994-2013). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol, 25(1).

Goodin, R. E. (2013). Green political theory. John Wiley & Sons.

Haryadi, H., & Artis, D. (2022). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke Uni Eropa. E-Journal Perdagangan Industri Dan Moneter, 10(1), 63–70.

Hooijer, A., Silvius, M., Wösten, H., Page, S., Hooijer, A., Silvius, M., Wösten, H., & Page, S. (2006). PEAT-CO2. Assessment of CO2 Emissions from Drained Peatlands in SE Asia, Delft Hydraulics Report Q, 3943.

Jackson, R., Suryadipura, D., & SORENSEN, G. (2013). Pengantar Studi Hubungan Internasional: Teori dan Pendekatan. -.

Khairunisa, G. R., & Novianti, T. (2017). Daya saing minyak sawit dan dampak renewable energy directive (RED) Uni Eropa terhadap ekspor Indonesia di pasar Uni Eropa. Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness), 5(2), 125–136.

Kusumaningtyas, A. S. (2017). Upaya hambatan non-tarif oleh Uni Eropa terhadap minyak kelapa sawit Indonesia. Jurnal Analisis Hubungan Internasional, 6(3), 150–163.

Maygirtasari, T., Yulianto, E., & Mawardi, M. K. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi volume ekspor crude palm oil (CPO) Indonesia. Jurnal Administrasi Bisnis, 25(2).

Rani, F. (2013). Perspektif Green Thought Dalam Paradigma Baru Politik Internasional (Teori Dan Praktek). Transnasional, 4(2), 865–875.

Suwarno, W. (2019). Kebijakan sawit uni Eropa dan tantangan bagi diplomasi ekonomi Indonesia. Jurnal Hubungan Internasional, 8(1), 23–34.


Article Metrics

 Abstract Views : 4926 times
 PDF Downloaded : 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.