Agama dalam pelaksanaan dan kemenangan pemilu pilpres, sebagai sebuah realitas politik di Indonesia

Abstract

Studi ini didasarkan pada argumen bahwa agama adalah instrument yang sangat berpengaruh dalam membentuk suatu tindakan masyarakat. Agama adalah hal yang sangat sensitif dalam kehidupan masyarakat, apalagi masyarakat Indonesia yang sebagian besar adalah umat beragama. Hampir tidak ada ranah kehidupan yang absen dari pengaruh agama, termasuk dunia politik seperti pelaksanaan suksesi kepemimpinan baik pada tingkat legislatif maupun eksekutif, dari pusat hingga daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota). Ali Maschan Moesa, dalam bukunya berjudul Nasionalisme Kiai: Konstruksi Sosial Berbasis Agama, mengatakan, politisasi agama berarti menggunakan simbol-simbol agama untuk menggerakkan massa, mengaduk-aduk emosi keagamaan, menjalin kekuatan di parlemen, dan seterusnya, tetapi tujuannya untuk kepentingan politik, bukan kepentingan agama. Metode penelitan ini menggunakan kualitatif deskriptif, menggambarkan proses penelitian ini bedarkan dari hasil studi pustaka berupa buku, hasil riset lembaga survey dan konsultan politik. Ekspresi agama dalam politik tampaknya sangat menarik dalam diskursus ilmiah, karena terbukti ikut memainkan peran di dalam pertarungan poltik nasional di Indonesia. Islam bahkan menjadi anak emas (masa keemasan) pasca reformasi dan terlihat kelompok islam memiliki kesempatan besar untuk mengekspresikan kekuatan politik mereka dengan mengartikulasikan agama di ruang publik (politik) di negeri yang berpenduduk muslim terbesar di dunia. Demokrasi dan Agama (Islam) di Indonesia tentu tidak berjalan secara instan tanpa proses yang panjang. Tentu banyak tokoh yang ikut serta memberi kontribusi terhadap penegakan demokrasi di Indonesia, dan membingkai Indonesia sebagai Negara yang tidak anti demokrasi meskipun memiliki populasi Muslim yang terbesar.
Keywords
  • Politik
  • Agama
  • Pilpres
  • Pemilu
  • Demokrasi
References
  1. Abdullah, Walid Jumblatt. (2018). Inclusion-moderation or political opportunity? Lessons from the case of Parti Islam Se-Malaysia (Pan-Malaysian Islamic Party, PAS). Commonwealth & Comparative Politics, 56(4), 407–426.
  2. Addiansyah, M. N. (2019). Koalisi Partai Politik Islam Pada PILPRES 2019: Antara Ideologis dan Pragmatis. Jurnal Pemikiran Politik Islam Politea, 2(2), 189–198.
  3. Akil, H. M., Lamba Sultan, H., Syamsuddin, Darussalam, & Sabri, Moh. (2019). Direct Election System In City of Makassar In Islamic Law Perspective, Direct Election System In City of Makassar In Islamic Law Perspective. Journal of Research and Multidisciplinary, 2(1), 71–83. https://doi.org/https://doi.org/10.5281/jrm.v2i1.%25
  4. Aprilia, Resti. (2021). Orang kuat lokal dalam pemilu legislatif tahun 2019 (Studi pada pemenangan calon legislatif daerah pemilihan 4 Kabupaten Bangka). Universitas Bangka Belitung.
  5. Ardipandanto, Aryojati. (2020). Dampak Politik Identitas Pada Pilpres 2019: Perspektif Populisme [The Impact of Identity Politics On President Election 2019: Populism Perspective]. Jurnal Politica Dinamika Masalah Politik Dalam Negeri Dan Hubungan Internasional, 11(1), 43–63.
  6. Arravi, Muhammad Akmal. (2021). Partisipasi Politik Dan Perilaku Memilih Santri Di Wilayah Nahdlatul Ulama (Nu) Lasem Kabupaten Rembang Dalam Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Tahun 2019. Journal of Politic and Government Studies, 10(3), 311–327.
  7. Candramukti, Febrihada Gahas. (2020). Peranan Agama Dalam Menyikapi Konflik Komunal pada Pilpres 2019. ENTITA: Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Dan Ilmu-Ilmu Sosial, 2(2), 245–256.
  8. Hadisaputra, Hadisaputra. (2021). Etnografi Politik Muhammadiyah Sulawesi Selatan dalam Pemilu 2019. Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton, 7(3), 328–343.
  9. Hamdani, Randi, Herdiansyah, Ari Ganjar, & Bintari, Antik. (2021). Partisipasi Politik Pemuda Dalam Pemilu; Studi Kasustentang Relawan Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) Pada Pemilihan Presiden 2019 Di Kota Tasikmalaya. Aspirasi, 11(2), 1–19.
  10. Hara, Abubakar Eby, & Trihartono, Agus. (2019). The Failure of Islamic Populism: The Case of Indonesia’s 2019 Election. 1st Annual Internatioal Conference on Social Sciences and Humanities (AICOSH 2019), 283–287. Atlantis Press.
  11. Harahap, Husnul Isa. (2019). Islamic Political Parties in Southeast Asia: The Origin and Political Problems. Humanities & Social Sciences Reviews, 7(5), 481–489.
  12. Hermawan, Iyep Candra. (2020). Implementasi Pendidikan Politik Pada Partai Politik di Indonesia. Jurnal Pendidikan Politik, Hukum Dan Kewarganegaraan, 10(1).
  13. Iryadi, Irfan, Zakaria, Mursyidin, Hasan, Effendi, Tabrani, Dedy, & Ilhamsyah, Fadhil. (2019). Muslim and Democracy: A Reflection from 2012 Aceh’s Gubernatorial Election. Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal), 545–555.
  14. Khan, Mohsin Hassan, Adnan, Hamedi Mohd, Kaur, Surinderpal, Khuhro, Rashid Ali, Asghar, Rohail, & Jabeen, Sahira. (2019). Muslims’ representation in Donald Trump’s anti-Muslim-Islam statement: A critical discourse analysis. Religions, 10(2), 115.
  15. Kurniawan, Budi. (2018). Politisasi Agama di Tahun Politik: Politik Pasca-Kebenaran di Indonesia dan Ancaman bagi Demokrasi. Jurnal Sosiologi Agama, 12(1), 133–154.
  16. Mahmudah, Afif Hidayatul, Mubarok, Faisol, & Himmah, Faiqatul. (2021). Konsep Waliyu Al-Amri Al-Daruri Bisysyaukah sebagai Legalitas Keabsahan Pemilihan Umum di Indonesia. Rechtenstudent Journal UIN KHAS Jember, 2(1), 46–59.
  17. Margiansyah, Defbry. (2019). Populisme di Indonesia Kontemporer: Transformasi Persaingan Populisme dan Konsekuensinya dalam Dinamika Kontestasi Politik Menjelang Pemilu 2019. Jurnal Penelitian Politik, 16(1), 47–68.
  18. Pulungan, Muhammad Choirullah, Rahmatunnisa, Mudiyati, & Herdiansah, Ari Ganjar. (2020). Strategi Komisi Pemilihan Umum Kota Bekasi Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Pada Pemilu Serentak Tahun 2019. Politea: Jurnal Politik Islam, 3(2), 251–272.
  19. Ridwan, Reztya, & Kamarudin, Kamarudin. (2019). Defense Factors of Islamic Political Parties in Election (Comparative study of Malaysian Islamic Parties (PAS) in Malaysia 2013 and the Prosperous Justice Party (PKS) di Indonesia 2014). First International Conference on Administration Science (ICAS 2019), 412–416. Atlantis Press.
  20. Ronaldo, Riki, & Darmaiza, Darmaiza. (2021). Politisasi Agama dan Politik Kebencian pada Pemilu Presiden Indonesia 2019. Indonesian Journal of Religion and Society, 3(1), 33–48.
  21. Sari, Genny Gustina. (2020). Hiperealitas Media Pada Pemilihan Umum Indonesia Tahun 2019. Communicology: Jurnal Ilmu Komunikasi, 8(1), 84–94.
  22. Septiadi, Muhammad Andi, Joharudin, Agus, Lestari, Nadia Ginan, Fajri, Rully Reinali, & Khendra, Muhammad. (2020). Halal Politics Role in the Fight against Vote-Buying and Hoaxes. Indonesian Journal of Halal Research (IJHAR), 2(2), 33–39.
  23. Steiner, Kerstin. (2018). Malaysia at the crossroads? The never-ending discourse between Islam, law, and politics. Journal of Religious and Political Practice, 4(3), 256–277.
  24. Tahir, Akil, Sultan, Lamba, Syamsuddin, Darussalam, & Sabri, Moh. (2019). Direct Election System In City of Makassar In Islamic Law Perspective. Journal of Research and Multidisciplinary, 2(1), 71–83.
  25. Tahir, Rahman, Kusmanto, Heri, & Amin, Muryanto. (2020). Propaganda Politik Hoaks dalam Pemilihan Presiden Tahun 2019. PERSPEKTIF, 9(2), 236–251.
  26. Waluyo, Tri Joko. (2020). The changing political orientation of Air Tiris, Kampar, Riau community towards Islamic political parties in general elections (a case study: general elections in Indonesia). Journal of Islamic Marketing.
  27. Yanuarti, Sri. (2018). Militer dan Pemilu-pemilu di Indonesia. Jurnal Penelitian Politik, 15(2), 233–248.
  28. Zuhro, R. Siti. (2019). Demokrasi dan pemilu Presiden 2019. Jurnal Penelitian Politik, 16(1), 69–81.