Posisi sungsang dalam krisis perpolitikan di kesultanan Palembang awal abad 19
-
Published: September 1, 2023
-
Page: 1705-1712
Abstract
Masalah dalam tulisan ini adalah “bagaimana posisi Sungsang dalam Konflik Perpolitikan di Kesultanan Palembang Awal Abad 19”. Penulisan ini berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode Sejarah, yang meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasilnya menunjukkan bahwa Sungsang yang berada di mulut Sungai Musi, sehingga pada dari awal hingga abad 20, khususnya awal abad 19 merupakan satu-satunya pintu masuk memasuki Kesultanan Palembang. Untuk itu maka Sungsang sebagai kawasan terdepan wajib menjaga keamanan, sekaligus menjadi mata-mata bagi penguasa di kota Palembang. Posisi khusus tersebut menempatkan nama pemimpin Sungsang adalah Ngabehi hanya Sungsang pemimpinnya bergelar demikian). Dalam krisis yang terjadi di Kesultanan Palembang, Sungsang otomatis menjadi garda terdepan dalam menghadapi musuh, khusus pada saat Inggris melakukan penyerangan pada tahun 1812. Sayangnya perpolitikan di kesultanan di mana adik Sultan Badaruddin II berambisi menjadi Sultan sehingga berkhianat dan memaksa agar Sungsang tidak dipertahankan. Menutup Sungsang dan memusatkan kekuasaan di Muntok Bangka menjadi satu kesatuan yang utuh guna mempertahankan dan memperbesar kekuatan. Perlawanan gigih rakyat Bangka menjadi kurang optimal karena terkendalanya bantuan dari Palembang, sebab Sungsang telah ditangan musuh.Keywords
- Posisi sungsang
- Krisis perpolitikan
- Kesultanan Palembang
References
- Afriyani, A., Fauziyah, F., Mazidah, M., & Wijayanti, R. (2017). Keanekaragaman vegetasi hutan mangrove di pulau payung sungsang banyuasin sumatera selatan. Jurnal Lahan Suboptimal: Journal of Suboptimal Lands, 6(2), 113–119.
- Anjani, N. P., & Utami, C. S. M. (2020). Pangkalan Udara Adi Sutjipto Yogyakarta: Perkembangan Fungsi Lapangan Udara Dari Militer Menjadi Penerbangan Sipil Tahun 1964-2004. Journal of Indonesian History, 9(1), 76–83.
- Arwam, H. (2017). Mitologi, Tradisi Dan Politik Otonomi Khusus Papua: Refleksi Kritis Atas Fakta Sejarah Masa Lalu, Masa Kini, Dan Masa Depan: Seri Pembelajaran Sejarah Dan Politik. Absolute Media.
- Cakranegara, J. J. S. (2021). Citra Ibu Kota Palembang Dalam Historiografi Barat Pada Abad XIX. Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya Vol, 7(1).
- Coedes, G. (2015). Routledge Library Editions: Modern East and South East Asia: Making of South East Asia. Taylor & Francis.
- Dick-Read, R. (2005). The phantom voyagers: Evidence of Indonesian settlement in Africa in ancient times. Thurlton.
- Endrayadi, E. C. (2016). Kesultanan Palembang Darussalam: Sejarah dan Warisan Budayanya.
- Farida, F. (2020). Sungai Musi Sebagai Pertahanan Bagi Kesultanan Palembang. Jurnal Tuah, 1(1).
- Herdiani, E. (2016). Metode sejarah dalam penelitian tari. Jurnal Seni Makalangan, 3(2).
- Irwanto, D., Purwanto, B., & Suryo, D. (2018). Historiografi dan Identitas Ulu di Sumatera Selatan (Historiography and Ulu Identity in South Sumatra). Mozaik, 18(2), 157–166.
- Mulholland, J. (2019). Outpost Aesthetics: The Literary Culture of British-Occupied Java, 1811-1816. Postcolonial Text, 14(3 & 4).
- Nurismawati, D. (2020). Eksistensi Kesenian Jathilan Masyarakat Transmigrasi Etnis Jawa Unit V Sungai Bahar 1990-2019. Universitas Jambi. https://repository.unja.ac.id/id/eprint/15393
- Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa, Pub. L. No. 5 (1979).
- Putri, Z. (2021). Sejarah Kesultanan Demak: Dari Raden Fatah Sampai Arya Penangsang. Jurnal Tamaddun, 9(1).
- Rima Agri, T., Ali Nor, H., & Kalsum, N. U. (2021). Dari Kuto Gawang Ke Kuto Besak: Pasang Surut Perdagangan Pada Masa Kesultanan Palembang Tahun 1804-1821. UIN Raden Fatah Palembang.
- Rizqillah, Z. A. (2023). Ratu Kalinyamat: Keberdayaan Perempuan Nusantara Abad Xvi. UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
- Setyawati, D., & Yuliarni, Y. (2021). Pelapisan Sosial Masyarakat Melayu-Jawa Pada Masa Kesultanan Palembang Abad 19. HEURISTIK: Jurnal Pendidikan Sejarah, 1(2), 107–118.
- Sholeh, K., Sukardi, M. P., Nindiati, D. S., Suriadi, A., Wandiyo, S. P., Zamhari, A., Yusup, S. P., Apriani, E., Oktaviani, F., & Aisyah, S. (2022). Sejarah Dan Peradaban Sungai Musi Palembang. Penerbit Lakeisha.
- Syawaludin, M., & Sirajudin Fikri, M. (2019). Tradisi Politik Melayu; Analisis Pengangkatan dan Pergantian Kekuasaan di Kesultanan Palembang. Rafah Press dan LP2M UIN Raden Fatah.
- Tasman, A. (2016). Menelusuri Jejak Kerajaan Melayu Jambi dan Perkembangannya. Kepala Perpustakaan Universitas.
- Wargadalem, F. R. (2017). Bacan Zuriat Palembang yang “Hilang”(Peer Review).
- Wargadalem, F. R. (2020). Perbatasan Wilayah dan Hubungannya dengan Pusat Kekuasaan Kesultanan Palembang. Perbatasan Wilayah Dan Hubungannya Dengan Pusat Kekuasaan Kesultanan Palembang*.
- Yasmis, Y. (2008). Struktur Birokrasi Kerajaan Pajajaran Abad X –XI. Jurnal Sejarah Lontar, 5(1), 45–55.