Iddah dan ihdad sebagai pendidikan moral di era modern; issue emansipasi dan pemanfaatan media sosial

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mencari makna filosofis dibalik adanya kewajiban menjalankan ketentuan iddah dan ihdad bagi kaum perempuan yang ditinggal wafat oleh suami. Penelitian ini ditulis dengan metode Kualitatif yang secara spesifik lebih diarahkan kepada penggunaan metode studi pustaka (library research). Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa iddah dan ihdad merupakan salah satu syariat yang meningkatkan Pendidikan moral islam khususnya pada Wanita yang ditinggalkan suami. Namun, perlu diketahui bahwa iddah akan berjalan lancar jika suami sudah memenuhi kewajiban nafkah dan hak untuk istri yang ditinggalkan yang diberikan selama menjalankan masa iddah. Dengan melakukan ihdad Wanita yang tersebut akan meningkatkan moral dan citra diri mereka sebagai seorang Wanita yang pernah menikah. Selain itu, diharapkan juga Wanita yang sedang melakukan iddah dan ihdad untuk menghindari kesunyian dengan menggunakan media sosial yang membuat rusaknya iddah dan ihdad mereka. Namun, penggunaan media sosial dengan tujuan mencari uang untuk menafkahi anaknya dengan berniaga dimedia sosial itu diperbolehkan dengan catatan profesional dalam menjalani masa iddah dan ihdad.
References
  1. Abdi, E. C. (2020). Ihdad Dalam Pandangan Tokoh Liberal Dan Tokoh Tradisional Serta Relevansinya Dengan Pembaharuan Hukum Islam Di Indonesia. IAIN Jember.
  2. Abi al-Walid, I. al-Q. (1996). Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ahmad ibn Rusyd al-Qurtuby al-Andalusi. Bidayah Al-Mujtahid Wa Nihayah Al-Muqtasid.
  3. Al-Azizi, A. S. (2017). Kitab Lengkap dan Praktis Fiqh Wanita. Noktah.
  4. Al-Bukhāri, A. A. M. bin I. (2002). Shahīh al-Bukhārī. Maktabah Dahlān.
  5. Al-Habsyi, M. B. (2002). Fiqih Praktis Menurut Al-Quran, Assunnah dan Pendapat Para Ulama. Mizan.
  6. Al-Jaziri, A. (2020). Al-Fiqh ‘alā Mażāhib al-Arba’ah. al-Maktabah al-Bukhoriyyah al-kibri, tt.
  7. Al-Munawwir, A. W. (1997). Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap. Pustaka Progressif.
  8. Al-Salus, A. A. (2008). Mausu’ah al-Qadaya al-Fiqhiyyah al-Mu’asirah wa al-Iqtisad al-Islami. Beirut, Qatar, Kaherah: Muassasah al-Rayyan, Dar al-Thaqafah, Maktabah al ….
  9. Al-Zuhaily, W. (1989). al-Fiqh al-Islamiy wa Adillatuhu. Juz VII, Damsyiq: Dar Al-Fikr.
  10. Aly, M. R. (2019). Asbāb An-Nuzūl Dalam Tafsir Ibnu Katsir. Pascasarjana Magister.
  11. Amir, R. R. (2018). Iddah (Tinjauan Fiqih Keluarga Muslim). Al-Mau’izhah: Jurnal Bimbingan Dan Penyuluhan Islam, 1(1).
  12. Arsjad, R. A. B., & Barakah, A. U. (2017). Iddah Wafat, Antara Agama Dan Budaya (Studi Kasus Iddah Wafat Di Kecamatan Sangkapura). Jurnal Lentera, Kajian Keagamaan, Keilmuan Dan Teknologi, 3(1), 117–143.
  13. Atabik, A., & Mudhiiah, K. (2016). Pernikahan dan Hikmahnya Perspektif Hukum Islam. YUDISIA: Jurnal Pemikiran Hukum Dan Hukum Islam, 5(2).
  14. Fadila, A. (2021). Bersolek Bagi Wanita Karier Pada Waktu Ihdad Dalam Perspektif Maqashid Syariah. IAIN Bengkulu.
  15. Hakim, M. L. (2014). Rekonstruksi Hak Ijbar Wali (Aplikasi Teori Perubahan Hukum dan Sosial Ibn al-Qayyim Al-Jawziyyah). Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam, 8(1), 45–56.
  16. Hambali, M., & Songo, S. W. (2019). Sekilas Tentang Tafsir Wahbah Al-Zuhaily. Jurnal Ilmu Al Qur’an Dan Hadist Volume, 2(2).
  17. Hamidah, T. (2011). Fiqh Perempuan berwawasan keadilan gender. UIN-Maliki Press.
  18. Hasbi, M. F., & Apandi, D. (2022). Pernikahan Dalam Perspektif Al-Qur’an. Hikami-Jurnal Ilmu Alquran Dan Tafsir, 3(1), 1–18.
  19. Hatim, A. (2018). Hukum Penggunaan Media Sosial Bagi Wanita Dalam Masa ‘Iddah Dan Ihdâd (Perspektif Qiyâs). Al-Banjari: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman, 17(1), 13–40.
  20. Himawan, K. K. (2020). Menikah adalah ibadah: Peran agama dalam mengkonstruksi pengalaman melajang di Indonesia. Jurnal Studi Pemuda, 9(2), 120–135.
  21. Husin, S. N. M. S., & Azahari, R. (2010). Pendekatan Islam dalam memelihara maslahah wanita selepas kematian suami. Jurnal Syariah, 18(3), 479–506.
  22. Jamaluddin, M. B. (2018). Iddah Lintas Generasi. As-Salam: Jurnal Studi Hukum Islam & Pendidikan, 7(2), 183–204.
  23. Kamaruddin, N., Dimon, Z., & Salleh, M. (2022). Isu-Isu Semasa Berkaitan Wanita Berihdad Pada Masa Kini Berdasarkan Waqi’dan Maqasid Syar’iyyah. Persidangan Antarabangsa Sains Sosial Dan Kemanusiaan Ke-7.
  24. Kamsi, K. (2008). Studi Kritis Undang-Undang Perkawinan Indonesia (Kritik Karya Prof. DR. Amir Syarifuddin). Asy-Syir’ah: Jurnal Ilmu Syari’ah Dan Hukum, 42(1), 225–235.
  25. Khoiri, A., & Muala, A. (2020). Iddah dan ihdad bagi wanita karir perspektif hukum islam. Journal of Islamic Law, 1(2), 256.
  26. Lamadhoh, A. (2007). Fikih Sunnah untuk Remaja. Cendekia Sentra Muslim.
  27. Mahmudi, Z. (2009). Sosiologi fikih perempuan: formulasi dialektis fikih perempuan dengan kondisi sosial dalam pandangan Imam Syafi’i. UIN-Maliki Press.
  28. Muslimin, A. (2017). Iddah dan Ihdad Wanita Modern: Iddah dan Ihdad Wanita Modern. Jurnal Mahkamah: Kajian Ilmu Hukum Dan Hukum Islam, 2(2), 217–234.
  29. Mustikawati, C. (2015). Pemahaman emansipasi wanita. Jurnal Kajian Komunikasi, 3(1), 65–70.
  30. Nuruddin, A., & Tarigan, A. A. (2019). Hukum Perdata Islam Di Indonesia: Studi Kritis Perkembangan Hukum Islam Dari Fikih, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 sampai Kompilasi Hukum Islam.
  31. Qudamah, I. (1997). Minhajul Qashidin: Jalan Orang-Orang yang Mendapat Petunjuk. Pustaka Al Kautsar.
  32. RI, T. P. H. K. P. (2014). Panduan optimalisasi media sosial untuk Kementerian Perdagangan RI. Jakarta: Pusat Humas Kementerian Perdagangan RI.
  33. Sugiono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Alfabeta.
  34. Sugiyono, D. (2010). Memahami penelitian kualitatif.
  35. Sunarto, M. Z. (2021). Fenomena Wanita Karir Ketika Perceraian. HAKAM: Jurnal Kajian Hukum Islam Dan Hukum Ekonomi Islam, 5(2).
  36. Susilo, E. (2016). Iddah dan ihdad bagi wanita karir. Jurnal Al-Hukama, 6(12), 285.
  37. Syarifuddin, A. (2011). Hukum perkawinan Islam di Indonesia: antara fiqh munakahat dan Undang-Undang Perkawinan.
  38. Syuhud, H. (2020a). Pendapat Imam Malik tentang Sanksi bagi Perempuan yang Menikah Pada Masa ‘Iddah. Istidlal: Jurnal Ekonomi Dan Hukum Islam, 4(1), 64–73.
  39. Syuhud, H. (2020b). Sanksi Pernikahan pada Masa ‘Iddah: Studi Terhadap Pemikiran Para Imam al-Madhahib al-Arba’ah. Jurnal Ekonomi Dan Hukum Islam, 4(1), 64–74.
  40. Ulum, H. (2018). Analisis Komparatif Perspektif KHI dan Fiqih Imam Syafi’i tentang Hukum Ihdad bagi Perempuan. Qolamuna: Jurnal Studi Islam, 4(1), 57–72.
  41. Wahyudi, M. I. (2016). Kajian kritis ketentuan waktu tunggu (Iddah) dalam RUU HMPA bidang perkawinan. Jurnal Hukum Dan Peradilan, 5(1), 19–34.