Komunikasi visual multikultural ornamen bangunan bangsal kencana keraton Yogyakarta

(1) Universitas Pembangunan Jaya 

(2) Universitas Pembangunan Jaya 


DOI : https://doi.org/10.29210/020243370
Full Text:

Abstract
Keywords
References
Dewantara, K. H. (1977). Bagian Pertama Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa, 1, 215.
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayaan), D. I. Y. (2021). Kraton: Bangsal Kencana. Jogja Cagar. Https://Jogjacagar.Jogjaprov.Go.Id/Detail/156/Gedhong-Prabayeksa-Dan-Bangsal-Kencana-Kraton-Yogyakarta
Dinas Kebudayaan, D. I. Y. (2021). Profil Yogyakarta City Of Philosophy.
Dorno, J. (2014). Bentuk Dan Makna Simbolik Ornamen Ukir Pada Interior Masjid Gedhe Yogyakarta. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Seni Kerajinan Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta.
H. J. Wibowo, dkk. 1998. Arsitektur Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1998).
Ismunandar, K. (1993). Joglo Rumah Tradisional Jawa. Dahara Prize Percetakan Dan Penerbitan. Semarang.
Izzati, H., Andiyan, A., & Aldyanto, I. (2021). Akulturasi Lintas Budaya Islam, Barat, Dan Nusantara Di Masjid Cipaganti Bandung. Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan Dan Keagamaan, 16(2), 111–124.
Kholis, N. (2019). Objek Baru Kajian Living Quran: Studi Motif Hias Putri Mirong Pada Bangunan Keraton Yogyakarta. Aqlam: Journal Of Islam And Plurality, 4(1).
Krislianggi, R. (2019). Perkembangan Tata Ruang Dan Massa Pada Arsitektur Keraton Yogyakarta.
Leon, Y. (2022). Mengungkap Filosofi Dan Ornamen Pendopo Agung Royal Ambarukmo. Harian Jogja. Https://Jogjapolitan.Harianjogja.Com/Read/2022/07/22/510/1106820/Mengungkap-Filosofi-Dan-Ornamen-Pendopo-Agung-Royal-Ambarrukmo
Mccall, D. F. (1980). Radcliffe-Brown Vs. Historical Ethnology: The Consequences Of An Anthrolopogical Dispute For The Study Of Africa’s Past. The International Journal Of African Historical Studies, 13(1), 95–102.
Nizam, A., & Gustami, S. P. (2018). Eksistensi Ragam Hias Sulur Gelung Teratai. Journal Of Urban Society’s Arts, 5(1), 37–48.
Nurhajarini, D. R. (2018). Mangkubumi Sang Arsitek Kota Yogyakarta. Patra Widya: Seri Penerbitan Penelitian Sejarah Dan Budaya., 19(1), 75–92.
Profilbaru, T. (2016). Bangsal Kencono. Profilbaru.Com. Https://Profilbaru.Com/Bangsal_Kencono
Raffles, T. S. (2019). The History Of Java.
Sanyoto, S. E. (2010). Nirmana: Elemen-Elemen Seni Dan Desain. Jalasutra.
Setiawan, M. Nur Kholis. 2008. Al’Qur’an Kitab Sastra Terbesar. Yogyakarta: Penerbit Elsaq.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D. Bandung: Cv Alfabeta.
Sunaryo, A. (2009). Ornamen Nusantara: Kajian Khusus Tentang Ornamen Indonesia. Dahara Prize.
Supriyanto, S. (2015). Sang Amurwabumi Sebagai Simbol Legitimasi Sultan Hamengku Buwana X. Gelar: Jurnal Seni Budaya, 13(1).
Suryana, C. (2018). Makna Simbolik Dan Wujud Estetik Naga Dalam Kebudayaan Jawa. Artic, 1(2), 83–91.
Suwito, Y. S. (2017). Sejarah Berdirinya Kasultananan Ngayogyakarta Hadiningrat (5th Ed.).
Teras Malioboro. (2022, August 11). Keraton Yogyakarta. Teras Malioboro. Retrieved October 25, 2023, from https://terasmalioboro.jogjaprov.go.id/2022/08/11/keraton-yogyakarta/
Tim Ahli Cagar Budaya, D. I. Y. (2020). Penetapan Gedhong Prabayeksa Dan Bangsal Kecana Kraton Yogyakarta Sebagai Bangunan Cagar Budaya.
Wardani, L. K. (2012). Planologi Keraton Yogyakarta. Https://Repository.Petra.Ac.Id/17169/1/2009-Planologi_Keraton_Yogyakarta.Pdf
Article Metrics


Refbacks
- There are currently no refbacks.