Quo vadis hak pilih anggota TNI? Pengaruh dialektika paradigmatis terhadap keniscayaan penggunaan hak pilih anggota TNI pasca reformasi

Kurniawan Kurniawan (1), A.J.S Ruturambi (2), Andreo Wahyudi (3),
(1) University of Indonesia  Indonesia
(2) Universitas Indonesia  Indonesia
(3) Universitas Indonesia  Indonesia

Corresponding Author


DOI : https://doi.org/10.29210/020243557

Full Text:    Language : id

Abstract


Warga negara Indonesia yang berprofesi sebagai anggota TNI tidak lagi memiliki representasi dalam lembaga legislatif sejak diakhirinya keberadaan fraksi TNI-Polri pada tahun 2004. Sejak berakhirnya keberadaan fraksi TNI-Polri tersebut sebenarnya telah berkembang wacana dalam tataran kebijakan politik nasional terkait perehabilitasian penggunaan hak pilih anggota TNI ketika kondisi-kondisi yang memungkinkan telah terwujud. Secara implisit wacana tersebut menempatkan isu penggunaan hak pilih oleh anggota TNI sebagai sebuah keniscayaan. Namun demikian, penggunaan hak pilih bagi anggota TNI belum direhabilitasi walaupun telah berlangsung empat pemilu setelah berakhirnya keberadaan fraksi TNI-Polri. Hal yang menjadi menarik untuk didalami adalah bagaimana perkembangan wacana penggunaan hak pilih bagi anggota TNI sebagai sebuah keniscayaan dalam praktik demokrasi di Indonesia? Tulisan ini mengulas dialektika paradigma yang berpengaruh atas sifat keniscayaan tersebut. Pengungkapan dialektika paradigma dilakukan melalui analisis konten atas pernyataan-pernyataan publik baik dari pimpinan militer maupun aktor sipil dalam kurun waktu pasca reformasi. Tulisan ini mengangkat argumen bahwa tren yang terjadi adalah penguatan paradigma konservatif pragmatis dibandingkan dengan idealisme demokrasi. Implikasi dari hal tersebut adalah semakin berkurangnya sifat keniscayaan dari penggunaan hak pilih bagi anggota TNI pasca reformasi. Transisi paradigmatis dari konservatisme pragmatis ke arah idealisme demokrasi menjadi prasayarat bagi keniscayaan rehabilitasi penggunaan hak pilih anggota TNI.


Keywords


human right; governance; democracy

References


Anggoro, T., (2016) “Hak Pilih TNI: Studi Terhadap Respon Masyarakat di Wilayah Kodim 0613 Ciamis, Tentang Pemberian Hak Pilih TNI”, Jurnal TAPIs, Vol. 12. No. 2.

Apena, W. E. (2017). Kajian Konstitusional Atas Hak Pilih Anggota Tni Dan Polri Dalam Pemilihan Umum. Lex Crimen, 6(1).

Battaglino, J. & Pion-Berlin, D. (2022). Evolution of the Argentina Ministry of Defense since 1983: Organizations, norms, and personnel. Journal of Strtategic Studies, 1-22.

Beetham, D. (2004) Freedom as the Foundation. Journal of Democracy, 15 (2004): 61-75

Cook, S. J., & Savun, B. (2016). New democracies and the risk of civil conflict: The lasting legacy of military rule. Journal of Peace Research, 53(6), 745–757.

Dahl, R. A. (1971). Polyarchy: Participation and opposition. Yale university press.

Dembe, A. E., & Boden, L. I. (2000). Moral hazard: a question of morality? New Solutions: A Journal of Environmental and Occupational Health Policy, 10(3), 257–279.

Feaver, P. D. (2003). Armed Servants: Agency, Oversight, And Civil-Military Relations. Harvard University Press.

Haripin, M. (2019). Civil-military relations in Indonesia: The politics of military operations other than war. Routledge.

Hodgson, G. M. (2006). What are institutions? Journal of Economic Issues, 40(1), 1–25.

Huntington, S. P. (1981). The soldier and the state: The theory and politics of civil–military relations. Harvard University Press.

Hutabarat, R. (2005). Politik hukum pemerintahan Soeharto tentang demokrasi politik di Indonesia, 1971-1997. Pusat Studi Hukum Tata Negara, Fakultas Hukum, Universitas Indonesia.

Jenne, N. & Martinez, R. (2022). Domestic Military Missions in Latin America: Civil-Military Relations and the Perpetuation of Democratic Deficits. Europen Journal of International Security, 7, 58-83

Kadarsih, S., & Sudrajat, T. (2011). Analisis Terhadap Hak Pilih TNI dan Polri dalam Pemilihan Umum. Jurnal Dinamika Hukum, 11(1), Purwokerto: Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman.

Lacey, R. J. (2016). Pragmatic Conservatism: Edmund Burke and His American Heirs. Springer.

Lasswell, H. D. (1968). The uses of content analysis data in studying social change. Social Science Information, 7(1), 57–70.

Lima, R. C., Silva, P. F. & Rudzit, G. (2021). No power vacuum: national security neglect and the defence sector in Brazil. Defence Studies, 21(1) 84-106.

Nordlinger, E. A. (1977). Soldiers in politics: military coups and governments. (No Title).

Perlmutter, A. (1984). Political Roles and Military Rulers, New York: Routledge.

Rauf, M. (2006). Partai Politik dan Sistem Kepartaian di Indonesia Antara Kenyataan dan Harapan. Jurnal Politika, 2(2).

Said, S. (2001). Militer Indonesia dan Politik: Dulu, Kini dan Kelak, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Solar, C. (2019). Defence ministers and the politics of civil-military labour in Chile: a dialogue with Huntington's The Soldier and the State. Contemporary Politics, 25(4), 419-437.

Sundhaussen, U. (1988). Politik Militer Indonesia: 1945 – 1967, Menuju Dwi Fungsi ABRI. Jakarta: LP3ES.

Terry, G. R. (1968). Principles of Management. Homewood, Illinois: Richard D. Irwin. Inc, 19, 72.

Vitelli, M. G. (2018). Civil-Military Relations and Military Missions in Contemporary Latin America: Argentina’s Sinuous Path Towards a Democratic Defense Policy (2011-2016). Brazilian Political Scince Review, 1-24.

Widjojo, A. (2002). Transformasi TNI Dari Pejuang Kemerdekaan Menuju Tentara Profesional Dalam Demokrasi: Pergulatan TNI Mengukuhkan Kepribadian dan Jati Diri, Jakarta: Kata Hasta Pustaka.


Article Metrics

 Abstract Views : 578 times
 PDF Downloaded : 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.