Integrasi etnosains dalam pembelajaran IPA

Husnul Mukti (1), I Wayan Suastra (2), Ida Bagus Putu Aryana (3),
(1) Universitas Hamzanwadi  Indonesia
(2) Universitas Pendidikan Ganesha  Indonesia
(3) Universitas Pendidikan Ganesha  Indonesia

Corresponding Author
Copyright (c) 2023 Husnul Mukti, I Wayan Suastra, Ida Bagus Putu Aryana

DOI : https://doi.org/10.29210/022525jpgi0005

Full Text:    Language : en

Abstract


Pendidikan tidak hanya berupa transfer of knowledge atau berisi pengembangan ilmu dan teknologi yang nantinya membawa konsekuensi berupa perubahan kebutuhan masyarakat, tetapi juga menjadi wadah untuk internalisasi karakter yang bersumber dari nilai-nilai budaya masyarakat. Konsep ini melahirkan konsekuensi logis yakni setiap proses pembelajaran, apa pun mata pelajaran mesti mengintegrasikan nilai-nilai budaya sebagai isi dari pendidikan karakter tesebut, tidak terkecuali pembelajaran sains. Salah satu unsur budaya yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran IPA adalah etnosains (sains asli masyarakat). Etnosains merupakan sains asli (sistem pengetahuan masyarakat) yang dapat terwujud dalam tiga bentuk yakni system budaya, aktivitas dan artefak. Etnosains dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran IPA meskipun antara Sains asli dan sains ilmiah (IPA) memiliki perbedaan. Integrasi etnosains ke dalam pembelajaran dapat dilakukan baik dalam perangkat pembelajaran, bahan ajar, pendekatan, metode, model dan media pembelajaran. Pengintegrasian etnosains dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan pemahaman konsep, keterampilan proses, karakter, minat dan prestasi belajar serta kemampuan berpikir kritis peserta didik.


References


Agboola, A., & Tsai, K. C. (2012). Bring character education into classroom. European Journal of Educational Research, 1(2), 163–170.

Agustina, I. G. A. (2014). Konsep Dasar IPA Aspek Biologi. Penerbit Ombak.

Aikenhead, G., & Michell, H. (2011). Bridging cultures: Indigenous and scientific ways of knowing nature. Toronto, ON: Pearson Canada Inc.

Akbar, M., Nizaar, M., Fujiaturrahman, S., Haifaturrahmah, H., & Sari, N. (2022). Keefektifan Media Audio Visual Berbasis Etnosains Terhadap Minat Belajar Siswa Sekolah Dasar. Seminar Nasional Paedagoria, 2, 17–23.

Andayani, Y., Anwar, Y. A. S., & Hadisaputra, S. (2021). Pendekatan Etnosains dalam Pelajaran Kimia Untuk Pembentukan Karakter Siswa: Tanggapan Guru Kimia di NTB. Jurnal Pijar Mipa, 16(1), 39– 43.

Arfianawati, S., Sudarmin, S., & Sumarni, W. (2016). Model pembelajaran kimia berbasis etnosains untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Jurnal Pengajaran MIPA, 21(1), 46–51.

Arifah, M. S., & Zainuddin, A. (2022). Pengembangan Bahan Ajar Digital Berbasis Etnosains Sebagai Sumber Belajar Muatan IPA untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar di Rembang. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Asmani, J. M. (2011). Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Diva Press.

Cajete, G. (2000). Native science: Natural laws of interdependence. Santa Fe, NM: Clear Light Publishers.

Dian, E. S. (2022). Pengembangan Modul Pembelajaran Ipa Berbasis Etnosains Pada Materi Gerak Untuk Meningkatkan Literasi Sains Pada Siswa Kelas IV SD. Universitas_Muhammadiyah_Mataram.

Effendi, D., & Wahidy, A. (2019). Realitas Bahasa Terhadap Budaya Sebagai Penguatan Literasi Pendidikan. Prosiding Seminar Nasional Program Pascasarjana Univ. Pgri Palembang, 12(01).

Fathurrahman. (2017). Kosmologi Sasak: Risalah Inen Paer (I). Genius.

Fernandes, R. (2019). Relevansi Kurikulum 2013 dengan kebutuhan Peserta didik di Era Revolusi 4.0. Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education, 6(2), 70–80.

Fitri, Z. N., & Syukur, A. (2022). Penerapan Metode Praktikum Sederhana Berbasis Etnosains Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Di MAS NW Kembang Kerang Lombok Timur. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 5(2).

Frake, C. O. (1962). Anthropology and Human Behavior. Anthropological Society of Washington.

Indrawati, M. (2017). Keefektifan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Etnosains pada Materi Bioteknologi untuk Melatihkan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas IX. PENSA: e-Jurnal Pendidikan Sains, 5(02).

Intika, T., & Jumiati, J. (2020). Pengembangan Bahan Ajar Etnospem (Etnosains Pempek) Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Sekolah Dasar. JRPD (Jurnal Riset Pendidikan Dasar), 3(2), 134–142.

Kemendikbud. (2017). Materi Pendukung Literasi Sains. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kemendiknas. (2011). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. BSNP.

Khoiri, A., & Sunarno, W. (2018). Pendekatan etnosains dalam tinjauan fisafat. SPEKTRA: Jurnal Kajian Pendidikan Sains, 4(2), 145.

Koentjaraningrat, R. M. (2009). Introduction to anthropology (revised edition). Rineka Cipta, Jakarta.[Indonesian].

Koesoema, D. (2007). Pendidikan Karakter: Mendidik Anak di Zaman Global. Grasindo.

Kriswanti, D. P., & Supardi, Z. A. I. (2020). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Etnosains Untuk Melatihkan Literasi Sains Peserta Didik Sekolah Dasar. JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT, 8(3), 372.

Kun, P. Z. (2013). Pembelajaran sains berbasis kearifan lokal. Seminar Nasional Fisika Dan Pendidikan Fisika Ke-3 2013.

Lickona, T. (2022). Mendidik untuk membentuk karakter. Bumi Aksara.

Lidyawati, D. (2021). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbasis Etnosains terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep pada Mata Pelajaran Biologi di SMAN 14 Bandar Lampung. UIN Raden Intan Lampung.

Mayasari, T. (2017). Integrasi budaya Indonesia dengan pendidikan sains. Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika), 12–17.

Muslich, M. (2022). Pendidikan karakter: menjawab tantangan krisis multidimensional. Bumi Aksara.

Nasution, M. K. (2017). Penggunaan metode pembelajaran dalam peningkatan hasil belajar siswa. STUDIA DIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Bidang Pendidikan, 11(01), 9–16.

Ni’mah, S. N. (2022). Pengembangan Modul Berbasis Etnosains Pada Tema Klasifikasi Materi dan Perubahannya Berorientasi Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Dalam Pembelajaran IPA. IAIN KUDUS.

Nur Kumala, F. (2016). PEMBELAJARAN IPA SD. Ediide Indografika.

Parkay, F. W., & Stanford, B. H. (2011). Menjadi seorang guru. Terjemahan Wasi Dewanto. Jakarta: PT. Indeks.

Parmin. (2017). Ethnosains. Swadaya Manunggal.

Pertiwi1b, U. D., & Firdausi1a, U. Y. R. (2019). Upaya meningkatkan literasi sains melalui pembelajaran berbasis etnosains.

Purba, P. B., Siregar, R. S., Purba, D. S., Iman, A., Purba, S., Purba, S. R. F., Silvia, E., Rahim, R., Chamidah, D., & Simarmata, J. (2021). Kurikulum dan Pembelajaran. Yayasan Kita Menulis.

Puskur. (2010). Panduan Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu. Balitbang Depdiknas.

Puspaningrum, A. K., Sumarni, W., & Sudarmin, S. (2022). Desain E-Modul Larutan Elektrolit-Nonelektrolit Multirepresentasi terintegrasi Etnosains untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep. Chemistry in Education, 11(1), 37–43.

Puspaningtyas, A. (2018). Validitas dan Kepraktisan Buku Ajar Ipa SMP Berbasis Etnosains untuk Meningkatkan Keterampilan Klasifikasi Siswa SMP. PENSA E-JURNAL: PENDIDIKAN SAINS, 6(01).

Putra, H. S. A. (2021). Ethnoscience A Bridge To Back To Nature. E3S Web of Conferences, 249, 1002.

Putra, S. R. (2013). Desain belajar mengajar kreatif berbasis sains. Yogyakarta: Diva Press.

Rahayu, R., & Ismawati, R. (2022). Efektifitas Online Project Based Learning Berbasis Ethnosains Pada Pembelajaran IPA terhadap Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Selama Pandemi. JURNAL PENDIDIKAN MIPA, 12(4), 1065–1071.


Article Metrics

 Abstract Views : 4684 times
 PDF Downloaded : 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.