Urgensi Bimbingan dan Konseling untuk Pelayanan Masalah Anak Jalanan

Abstract

Bimbingan dan konseling bisa diartikan sebagai upaya bantuan yang diberikan oleh konselor kepada klien agar mereka bisa berkembang secara optimal serta mampu mengatasi masalah-masalah yang dihadapi. Anak jalanan adalah anak yang karena alasan tertentu harus turun ke jalanan untuk memcari nafkah atau mencari penghasilan. Anak jalanan meynatu dengan kehidupan kota, dimana jalanan menjadi tempat memperoleh pengalaman hidup, dan merupakan sarana memperoleh penyelesaian masalah ekonomi maupun sosial. Bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan dalam setting masyarakat karena populasi yang beragam dan masalah manusia semakin meluas pula. Oleh karena itu, diperlukan konselor sebagai penolong (helping profession). Untuk penanganan atau pencegahan hal tersebut, perlu adanya pemberian layanan bimbingan dan konseling. Layanan BK dimaksudkan untuk upaya pemberian bantuan kepada anak jalanan agar mereka bisa berkembang secara optimal serta mampu mengatasi masalah-masalah yang dihadapi. Naskah ini akan mengenalkan konsep bimbingan dan konseling, konsep anak jalanan, pelayanan bimbingan konseling untuk penanganan masalah anak jalanan.
Keywords
  • Bimbingan dan konseling
  • anak jalanan
References
  1. Agustin, M. (2014). Hakikat Bimbingan Dan Konseling Untuk Anak Usia Dini.
  2. Anasiru, R. (2011). Implementasi Model-Model Kebijakan penanggulangan Anak Jalanan Di Kota Makassar. Jurnal Sosiokonsepsia, 16, 175-186.
  3. Aptekar, L. (1994). Street children in the developing world: A review of their condition. Cross-Cultural Research, 28(3), 195-224.
  4. Astutik, D. (2005). Pengembangan model pembinaan anak jalanan melalui rumah singgah di jawa timur (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).
  5. Bimo, W. (1982). Bimbingan dan Konseling di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM.
  6. Ennew, J., & Swart-Kruger, J. (2003). Introduction: Homes, places and spaces in the construction of street children and street youth. Children Youth and Environments, 13(1), 81-104.
  7. Kamaluddin, H. (2011). Bimbingan dan konseling sekolah. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 17(4), 447 454.
  8. Kumala, M., Nurlaili, I. R., & Dewi, N. K. (2017, May). Urgensi Peran Konselor dalam Mengatasi Masalah masalah Sosial Anak. In Prosiding Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling (Vol. 1, No. 1, pp. 159-169).
  9. Le Roux, J., & Smith, C. S. (1998). Causes and characteristics of the street child phenomenon: a global perspective. Adolescence, 33(131), 683
  10. Prayitno & Erman, A. (1994). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
  11. Suyanto, B. (2010). Masalah Sosial Anak. Kencana.
  12. Yumpi, F. (2013). Rekonstruksi Model Penanganan Anak Jalanan Melalui Pendampingan Psikologis, Suatu Intervensi Berbasis Komunitas. Jurnal Penelitian Psikologi, 4(2).