Pendidikan agama islam dan pemberdayaan siswa hiperaktif di madrasah tsanawiyah swasta

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik siswa hiperaktif, menganalisis strategi yang tepat dalam mengintegrasikan pendidikan agama Islam dengan kebutuhan mereka, serta memperkuat peran guru dalam mendukung pemberdayaan dan pengembangan siswa hiperaktif dalam konteks pendidikan.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan teknik Miles dan Huberman yaitu dengan mereduksi data, menampilkan data, dan melakukan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa hiperaktif di MTs tersebut memiliki karakteristik seperti kesulitan dalam mengendalikan tingkat energi, impulsif dalam berbicara, cenderung bertindak tanpa memikirkan konsekuensinya, cenderung mencari perhatian atau mengganggu dikelas. Strategi yang efektif meliputi penggunaan metode pembelajaran yang variatif, pemberian tugas terstruktur, dan pemberian umpan balik yang positif. Peran guru sangat penting dalam memberikan dukungan emosional terutama dalam memahami karakteristik dan kebutuhan siswa hiperaktif, sehingga energi yang dimiliki oleh siswa hiperaktif dapat digunakan secara positif.  Penelitian ini menyimpulkan bahwa dengan strategi yang tepat, siswa hiperaktif dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran agama Islam dan mencapai potensi mereka.
Keywords
  • Pendidikan Agama Islam
  • Pemberdayaan
  • Siswa Hiperaktif.
References
  1. Amir, M. (2017). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  2. Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Sage publications.
  3. Depdiknas. (2015). Pedoman Pendidikan Inklusi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
  4. Djalal F. (2017). Optimalisasi pembelajaran melalui pendekatan, strategi, dan model pembelajaran. SABILARRASYAD: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Kependidikan, 2(1). https://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/sabilarrasyad/article/view/115
  5. Hamdayama J. (2022). Metodologi pengajaran. Bumi Aksara.
  6. Hanum L. (2014). Pembelajaran PAI bagi anak berkebutuhan khusus. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 11, 217–236.
  7. Harris, S., & Sutton, J. (2020). Behavioral Strategies for Managing Hyperactivity in the Classroom. Journal of Educational Psychology, 112(3), 460-473.
  8. Kadarisman M. (2012). Manajemen Kompensasi. Jakarta: Rajawali Press.
  9. Kemenag RI. (2019). Al-Qur’an dan Terjemah.
  10. Kemenag RI. (2019). Al-Qur'an dan Tafsirnya. Jakarta: Kementerian Agama Republik Indonesia.
  11. Kustianah, R. (2018). Pendidikan Agama Islam bagi Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta: Rajawali Press.
  12. Miles, M. B., & Huberman, A. M. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook. Sage publications.
  13. Rosenberg, M. S. (2019). Classroom Management for Students with ADHD. New York: Springer.
  14. Sugiyono S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. CV Alfabeta.
  15. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
  16. Sukmadinata, N. S. (2012). Dasar-Dasar Pendidikan: Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  17. Zakiyudin A. (2020). Evaluasi Kinerja Guru dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di Yayasan Sekolah Wirausaha Indonesia. Jurnal Khatulistiwa Informatika, 20(1), 16–20.