Peran Konselor dalam Mengembangkan Karakter Siswa Peduli Sosial

(1)  

(2) Universitas Negeri Padang 


Copyright (c) 2021 Nila Frischapanzola, Yeni Karneli
DOI : https://doi.org/10.23916/08794011
Full Text:

Abstract
Di dalam pembuatan kepribadian/karakter pada siswa memerlukan sesuatu contoh yang nyata panutan dan contonya ialah seseorang guru BK. Seseorang guru BK wajib mempunyai keahlian dalam melayani siswa dan interaksi keduanya yang intensif lewat layanan yang diberikan hendak menjadikan siswa mencontoh kepribadian seseorang Guru BK. Oleh sebab itu, konselor sekolah wajib berpartisipasi aktif dalam pengembangan serta penumbuhan kepribadian pada siswa. Dalam Pembelajaran kepribadian ada sebagian kepribadian yang mau dibesarkan oleh pemerintah serta satuan Pembelajaran, antara lain kepribadian/karakter religious, kejujuran, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa mau ketahui, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, cinta damai, peduli social serta bertanggung jawab. Sehingga nantinya interaksi yang hendak dijalani tiap hari oleh siswa membentuk diri siswa yang berkarakter peduli sosial. Terpaut dengan aktivitas pembelajaran kepribadian/karakter di sekolah konselor sekolah harus memfasilitasi pengembangan serta penumbuhan kepribadian/karakter dan tanpa mengabaikan kemampuan hard skills lebih lanjut yang dibutuhkan dalam ekspedisi hidup pembuatan kepribadian/karakter di Sekolah. Mewujudkan seorang siswa merupakan wujud guru BK.
Keywords
References
Ali Nugraha, dkk. 2008. Metode Pengembangan Sosial Emosional. Jakarta : Universitas Terbuka.
American School Counseling Association. 1998. American School Counseling Association's Position Statement on Character Education. http:- //www.schoolcounselor.org/content.cfm?L1=1000&L2=7. (Diunduh 28 Februari 2021).
Daryanto. 2013. Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Grava media.
Dawayanie, Dwi Rangga Vischa. 2014. “Kerjasama Orang Tua dan Sekolah Dalam Pembentukan Karakter Siswa SDIT Salsabila 3 Banguntapan”. Unniversitas Islam Negri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Dewantara, K. H. 1962. Pendidikan. Jogjakarta: Taman Siswa. ERIC Resource Center ED475389 2003-06-00 Character Education: What Counselor Educators Need To Know. ERIC/CASS Digest. www.eric.ed.gov. (Diunduh 28 Februari 2021).
Ginanjar, A. 2017. “Penguatan Peran IPS Dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial Peserta Didik”. Jurnal Harmony, 1 (1). Semarang: FIS UNNES.
Kemdiknas. 2011. Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta.
Lickona, Thomas. 2014. Pendidikan Karakter, Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar dan Baik.Bandung: Nusa Media.
Rukiyati. 2008. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: UNY Press.
Ryan, K. & Bohlin, K. 2000. Teacher Education's Empty Suit. Education Week on the WEB. http://www.- edweek.org/ew/ewstory.cfm?slug =26ryan.h19.(Diunduh 28 Februari 2020).
Salahudin, Anas dan Irwanto Alkrienciehie. 2013. Pendidikan Karakter Pendidikan Berbasis Agama dan Budaya Bangsa. Bandung : Pustaka Setia.
Sumantri, E. (2010). Pendidikan Karakter Harapan Handal Bagi Masa Depan Pendidikan Bangsa. Kuliah Umum Prodi Pendidikan Umum SPs UPI.
Suyanto. 2010. Panduan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMP, Ditjenmandikdasmen.
Suyanto. Urgensi Pendidikan Karakter. Tersedia di http://waskitamandiribk.wordpress.com/2010/06/02/urgensi-pendidikan-karakter/.) (Diunduh 28 Februari 2020).
Taufik. 2014. Pendidikan karakter disekolah: pemahaman, metode penerapan dan peranan tiga elemen. Jurnal Ilmu Pendidikan. Vol.20. 63-64.
Article Metrics


Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.